- twitter.com/AFCAjax
VIVA – Ajax Amsterdam menjadi kuda hitam di Liga Champions musim ini. Mereka membuat kejutan lagi dengan memupus harapan salah satu favorit juara, Juventus.
Mereka tanpa disangka lolos ke semifinal dengan keunggulan agregat 3-2. Juventus tampil dominan di awal babak pertama. Gol pembuka mereka ciptakan melalui Cristiano Ronaldo di menit ke-28. Tapi, keunggulan tersebut tidak berlangsung lama, karena enam menit berselang Donny van de Beek menyeimbangkan kedudukan.
Ajax makin trengginas, penampilan disiplin mereka membuat Si Nyonya Tua kelabakan dan akhirnya Matthijs de Ligt membuat tim asal Belanda ini berbalik unggul dan skor 2-1 bertahan hingga akhir laga.
Dilansir Soccerway, kemenangan sensasional Ajax ini bukan kali pertama di ajang Liga Champions edisi kali ini. Sebelumnya, mereka juga membuat kejutan dengan menyulitkan Bayern Munich di fase grup.
Dan di babak 16 besar, raksasa Spanyol, Real Madrid, yang menjadi korban. Setelah takluk 1-2 di kandang, Ajax membalas Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 4-1. Mereka kemudian lolos ke perempatfinal dengan agregat 5-3.
Kunci Sukses Ajax di Kandang Juventus
Usai pertandingan di Allianz Stadium, sang pelatih Erik Ten Hag, membeberkan bagaimana cara Ajax melumpuhkan Juventus. Salah satu kuncinya adalah dengan mematikan gelandang Emre Can.
"Saat jeda, kami bicara untuk menekan Emre Can, sehingga pemain saya bisa bergerak lebih ke depan. Frankie De Jong dan Lasse Schone juga bermain mendekat dan membuat ada ruang terbuka, sehingga kami menyerang," kata Ten Hag.
Soal permainan timnya, Ten Hag sedikit menyombong. Dia mengatakan gaya mereka sangat sulit dihadapi oleh lawan, terutama ketika ingin melakukan pressing.
"Sulit menghadapi gaya bermain kami. Ajax punya pemain dengan teknik sehingga mereka sulit menekan kami. Bahkan, di pertahanan, cuma kami sendiri yang tahu cara melakukan pressing dengan sistem seperti ini," bebernya.
Bikin Barcelona Merinding
Ajax Amsterdam jadi tim paling sensasional di Liga Champions musim 2018/19. Tak diperhitungkan, Ajax justru sukses melaju ke semifinal Liga Champions musim ini.
Hebatnya, mereka menyandang status giant killer atau pembunuh raksasa. Bagaimana tidak, sudah dua raksasa yang berhasil ditumbangkan Ajax.
Pertama, adalah Real Madrid. Terbaru, Juventus yang jadi korban keganasan Ajax.
Juve dipermalukan Ajax dalam dua pertemuan beruntun. Pada perempatfinal leg 1, Juve ditahan Ajax dengan skor 1-1. Kemudian, pada leg 2, Ajax mempermalukan Juve dengan skor tipis, 2-1.
Di musim ini, Ajax memang diberkahi pemain-pemain muda berkualitas wahid. Frenkie de Jong, Matthijs de Ligt, hingga David Neres. Ditambah, Ajax memiliki pemain senior penuh pengalaman macam Lasse Schoene, Dusan Tadic, Daley Blind, dan Nicolas Tagliafico, yang bisa menjadi pemimpin di atas lapangan.
"Juventus sebenarnya menjadi favorit. Tapi, tak heran juga Ajax yang lolos. Mereka memang tim yang spektakuler," kata gelandang Barcelona, Sergio Busquets, dilansir Marca.
Menurut Busquets, Ajax kini bukan menjadi tim kacangan di Liga Champions. Barca pun cukup ketar-ketir jika nantinya bertemu Ajax di final Liga Champions musim ini.
"Mereka menunjukkan pembinaan yang luar biasa. Jika mereka sampai semifinal, karena layak," ujar Busquets.