Dongeng Indah Spurs di Liga Champions, Akankah Berlanjut Sampai Final?

Para pemain Tottenham Hotspur.
Sumber :
  • Instagram/@hm_son7

VIVA – Tuntas sudah babak perempatfinal Liga Champions musim 2018/2019. Empat tim terbaik telah memastikan diri untuk berlaga di semifinal.

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

Dua tim berasal dari Inggris, yakni Tottenham Hotspur dan Liverpool. Sementara dua tim lainnya adalah Barcelona dan Ajax Amsterdam.

Lolosnya Tottenham dan Ajax tentunya merupakan sebuah kejutan. Siapa sangka, kedua tim ini berhasil mematahkan prediksi yang muncul di awal kompetisi.

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Bagi Spurs, keberhasilan ini merupakan yang pertama di era Liga Champions. Kali terakhir The Lilywhites mencapai tahap ini pada musim 1961/1962.

Tentu ini merupakan pencapaian yang spesial. Mengingat lawan yang mereka hadapi adalah tim bertabur bintang, Manchester City.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

Bertarung selama dua leg, Spurs sempat mencuri kemenangan 1-0 di leg pertama. Berbekal hasil tersebut, Spurs cukup percaya diri menatap leg kedua.

Hasilnya sempat membuat deg-degan. Mereka hampir saja kalah andai gol Raheem Sterling pada masa injury time disahkan wasit.

Beruntung, gol tersebut dianulir berkat bantuan VAR. Meski laga berakhir dengan skor 4-3 untuk kemenangan The Citizens, tapi Son Heung-Min cs yang berhak melaju lantaran unggul agresivitas gol tandang setelah agregat imbang 4-4.

Kelolosan ini tentunya disambut dengan antusias oleh manajer The Lilywhites, Mauricio Pochettino. Dia menyebut anak-anak asuhnya memiliki mental baja yang menjadi kunci kelolosan mereka ke semifinal.

"Hari ini, kami menunjukkan apa pun bisa terjadi di sepakbola. Olahraga selalu memberikan Anda kemungkinan mengalahkan tim yang dipikirkan oleh banyak orang terlalu kuat untuk kami. Tapi, kami bisa melakukannya. Sepakbola bukan hanya soal talenta, tapi juga keyakinan dan mental baja," tegas manajer Spurs, Mauricio Pochettino, dilansir London Evening Standard.

Kemenangan Spurs jelas menjadi sebuah pukulan telak bagi ManCity yang mengincar quadruple. Guardiola sampai meminta maaf karena mereka gagal memenuhi ekspektasi tersebut.

"Hasil yang kejam, tapi kami harus menerimanya. Sebenarnya, ini jadi malam yang luar biasa. Stadion penuh, pemandangan yang belum pernah saya lihat sejak menangani klub ini. Terima kasih kepada seluruh fans," kata Guardiola dilansir Manchester Evening News.

"Kami juga sedih dan berduka untuk mereka. Saya tahu kondisinya, pun dengan mereka. Kami sudah memberikan segalanya dan sepakbola selalu seperti ini. Semua tak bisa diprediksi. Sialnya, kami harus tersingkir," lanjut dia.

Keberhasilan ini semakin menguatkan ramalan eks bintang Barcelona, Ronaldinho, soal juara Liga Champions musim ini. Dia sebelumnya menyebut Tottenham akan keluar sebagai juara.

"Kenapa tidak? Spurs bisa menjuarai Liga Champions. Setiap tim-tim yang pernah juara Liga Champions, pasti pernah menjuarainya untuk pertama kalinya," kata Ronaldinho.

"Kemenangan Spurs atas ManCity jadi salah satu laga terbaik. Itu menunjukkan Spurs bisa bersaing menjadi yang terbaik. Berhasil melaju ke fase ini, mereka pasti memiliki keyakinan bisa melangkah lebih jauh lagi," lanjut Ronaldinho.

Selanjutnya>>> Pahlawan dari Korea

Di laga ini, Spurs sempat diragukan karena bomber utama mereka, Harry Kane, mengalami cedera. Sang pemain harus menepi hingga akhir musim.

Ternyata, absennya pemain asal Inggris itu memunculkan sinar terang dari penggawa The Lilywhites lainnya. Pemain itu adalah Son Heung-Min.

Pada laga tersebut, sinar Son sudah muncul sejak awal laga. Dia langsung mencetak dua gol ketika pertandingan baru berjalan 10 menit.

Gol dari pemain 26 tahun itu memantik semangat dari pemain lainnya untuk terus menjaga asa lolos ke semifinal. Terbukti, impian mereka pun terwujud.

Usai laga, manajer Tottenham Mauricio Pochettino pun melempar pujian kepada anak-anak asuhnya. Dia menyebut Dele Alli cs layaknya pahlawan.

"Yang paling penting sekarang kami ada di semifinal dan kami memang pantas ada di sana. Para pemain adalah pahlawan, saya bilang ini sejak awal. Saya selalu bangga, apa pun yang terjadi," kata Pochettino.

"Menjajak semifinal adalah sejarah. Itu yang membuat saya menjadi lebih bangga kepada mereka," bebernya dikutip Sky Sports. 

Tak hanya itu, pundi-pundi gol yang dicetak oleh Son juga memunculkan rekor pribadi untuknya. Dalam dua pertandingan melawan ManCity, pahlawan asal Korea Selatan ini memang tampil sangat sensasional.

Pada leg 1, Son berhasil menjadi penentu kemenangan The Lilywhites di Tottenham Hotspur Stadium. Sedangkan di Etihad, eks pemain Hamburger SV itu mampu menceploskan 2 gol ke gawang ManCity.

Ternyata, 3 gol tersebut membuat dia memecahkan rekor atas nama pribadi. Son kini menjadi top scorer pemain asal Asia di Liga Champions.

Total, Son telah mencetak 14 gol dalam 42 kali penampilannya di Liga Champions bersama Bayern Leverkusen dan Spurs.

Kapten Tim Nasional Korea Selatan itu sukses melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh mantan bomber Dynamo Kiev asal Uzbekistan, Maksim Shatskikh.

Sayangnya, Spurs harus menerima kabar buruk bersamaan dengan kelolosannya ke semifinal. The Lilywhites tak bisa menurunkan pemain asal Korea Selatan itu akibat akumulasi kartu kuning.

Son mendapatkan satu kartu kuning di laga ini. Dengan itu, dia tercatat sudah tiga kali mendapat kartu kuning di Liga Champions musim ini dan harus menjalani sanksi absen di satu laga. Makanya, Son tak bisa bermain pada leg 1 semifinal kontra Ajax Amsterdam.

Kehilangan Son pastinya memunculkan lubang besar yang sulit ditambal. Apalagi, lawan mereka nanti adalah Ajax yang merupakan salah satu “kuda hitam” dan telah menyingkirkan dua kandidat juara, Real Madrid dan Juventus.

"Sulit menghadapi gaya bermain kami. Ajax punya pemain dengan teknik sehingga mereka sulit menekan kami. Bahkan, di pertahanan, cuma kami sendiri yang tahu cara melakukan pressing dengan sistem seperti ini," beber pelatih Ajax, Erik Ten Hag.

Patut dinantikan, apakah dongeng indah Spurs akan berlanjut hingga partai final yang akan dihelat di markas Atletico Madrid, Wanda Metropolitano? Atau akan terhenti di kaki Ajax yang notabene tim kejutan lainnya pada musim ini?

Dengan konsistensi yang ditunjukkan oleh Spurs di setiap musim, pastinya laga ini akan sangat menarik untuk disaksikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya