- twitter.com/mancity
VIVA – Presiden LaLiga, Javier Tebas mengecam keras Manchester City. Ini terkait pengeluaran gila-gilaan ManCity dalam melakukan perekrutan pemain.
Tebas menegaskan, ManCity seharusnya dilarang tampil di Liga Champions. Sebab juara Premier League itu dituding Tebas sudah melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Tebas mengatakan, pemilik ManCity, Sheikh Mansour, telah secara efektif menjadikan kompetisi di Eropa hanya sebagai lapangan bermain buatnya.
Badan Sepakbola Eropa (UEFA) sendiri baru-baru ini sudah menegaskan sedang mempertimbangkan kemungkinan hukuman buat ManCity atas pelanggaran FFP.
"Jika kita membiarkan uang masuk yang tidak dihasilkan oleh industri itu sendiri, tapi itu uang yang berasal dari negara, maka ini bukan lagi olahraga. Ini bukan lagi sebuah industri," kecam Tebas, seperti dilansir Tribal Football.
“Ini (kompetisi di Eropa) menjadi lebih seperti mainan, permainan dari suatu negara. Dan ketika itu adalah permainan, anak-anak akan mulai bermain dengan anak-anak lain. Mereka pada akhirnya merusak seluruh sistem," lanjutnya.
Ini sindiran Tebas buat ManCity dan juga Paris Saint Germain (PSG) yang ditudingnya dibantu negara dalam mengucurkan dana melimpah untuk membeli pemain.
“PSG, ManCity atau klub yang memiliki banyak uang lainnya dapat membuat industri ini dalam bahaya. Dan UEFA seharusnya melakukan tindakan," papar Tebas.
“Karena asal dari seluruh masalah ini adalah efek inflasi yang dibuat ManCity dan PSG di seluruh Eropa. Sehingga seluruh klub di Eropa butuh uang besar untuk bersaing dengan mereka," lanjutnya.
Tebas mengakui tidak tahu sanksi apa yang akan dijatuhkan UEFA kepada ManCity. Namun yang pasti dia tidak akan terkejut jika pada akhirnya ManCity disanksi oleh UEFA.
"Kami pikir itu harus ada (hukuman larangan tampil di kancah Eropa). Sama seperti PSG juga harus berada di luar kompetisi Eropa," tegas Tebas.