VIVA – Misi Inggris untuk menjadi yang terbaik di ajang UEFA Nations League 2019 gagal dicapai. Armada The Three Lions hanya mampu merebut status peringkat ketiga, usai mengalahkan Swiss.
Inggris sebelumnya berhasil mengalahkan Swiss lewat adu tendangan penalti 6-5 (0-0) dalam laga perebutan peringkat ketiga, di Estadio D. Afonso Henriques, Guimaraes, Minggu 9 Juni 2019 WIB.
Meski mampu meraih predikat sebagai peringkat ketiga, Inggris tetap mendapatkan status spesialis semifinalis. Anggapan ini datang setelah dalam dua turnamen, Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League 2019, skuat Tiga Singa selalu terhenti langkahnya di empat besar.
Di Piala Dunia lalu, Inggris ditaklukkan Kroasia 1-2 di Luzhniki Stadium. Kemudian saat berlaga di semifinal UEFA Nations League, Inggris kalah lagi dan kali ini dari Belanda.
Munculnya anggapan itu ternyata tak terlalu ditanggapi serius oleh Gareth Southgate. Juru taktik Inggris mengatakan, apa yang sudah diraih timnya adalah bukti peningkatan. Eks pemain Middlesbrough ini juga menegaskan bahwa ia juga tak puas dengan dua hasil di semifinal itu.
Dari situasi itu Southgate akhirnya mengerti ada beberapa pihak yang memang tak puas dengan hasil yang diraih timnya. Akan tetapi, Southgate mengklaim bahwa saat ini ia dan timnya didukung penuh oleh masyarakat Inggris.
"Dengan peluang yang kami ciptakan dan beberapa membentur tiang, kami pantas memenangkan pertandingan. Hal yang masuk akal bagi saya adalah, tanggapan dan beberapa diskusi dalam beberapa hari terakhir. Tentang tidak kepuasan terhadap kami bahwa kami hanya bisa mendapatkan sejauh yang kami miliki," ucap Southgate dikutip UEFA.com.
"Setiap kali Anda kalah, ada banyak teori, penyesalam, dan emosi yang semuanya perlu disatukan. Tetapi, yang menggarisbawahi semuanya adalah keinginan para pemain untuk merespons. Tidak ada diantara kami yang puas dengan dua hanya dua semifinal. Ada fakta bahwa kami sebagai sebuah tim, berhutang kepada diri sendiri dan 98 persen fans yang telah mendukung kami dengan luar biasa," katanya.
Perlu diketahui, sebelum gagal di semifinal Piala Dunia 2018, Inggris juga pernah mengalami hal yang sama di Piala Dunia 1990. Sementara di Piala Eropa, Inggris juga dua kali gagal di semifinal, tepatnya pada 1968 dan 1996.