Arsene Wenger Usulkan Aturan Offside Diubah

Eks Manajer Arsenal, Arsene Wenger.
Sumber :
  • Express

VIVA – Eks manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengusulkan agar aturan offside diubah. Wenger mengajukan ini karena banyak sejumlah kontroversi offside sejak penerapan teknologi VAR (Video Assistant Referee).

Respons Pelatih Persib Usai Championship Series Liga 1 Dipastikan Pakai VAR

Wenger mengusulkan proposal perubahan itu dalam kapasitasnya sebagai Kepala Pengembangan Global FIFA. Dengan jabatannya ini, Wenger bertugas memantau panel pembuat aturan sepakbola atau yang dikenal dengan IFAB (International Football Association Board).

Tekait aturan di dalam pertandingan, salah satu yang paling disoroti saat ini adalah soal offside. Kehadiran VAR malah memunculkan persoalan baru, karena berapa pun selisih pemain yang menyerang dengan bek akan tertangkap kamera dan akhirnya diganjar dengan hukuman offside.

Komang Teguh Bayar Lunas Kesalahan, Timnas Indonesia U-23 Ungguli Australia

Di Premier League contohnya, sejumlah gol dibatalkan karena lengan para pemain yang mencetak gol dianggap offside. Makanya, Wenger telah mengajukan perubahan agar aturan offside bisa lebih cair.

Ernando Ari Gagalkan Penalti, Timnas Indonesia U-23 Ungguli Australia di Babak I

Dalam proposal itu, pemain hanya akan offside kalau bagian tubuhnya yang bisa mencetak gol di garis akhir pertahanan lawan. Artinya, tak akan lagi ada offside karena tangan atau kaki menjorok seperti kasus-kasus sebelumnya di Premier League.

"Anda tak akan offside kalau bagian manapun dari anggota badan yang bisa mencetak gol sejajar dengan bek terakhir, meskipun bagian lain dari badan penyerang menjorok," ucap Wenger, seperti dikutip Sky Sports, Rabu 19 Februari 2020.

"Itu akan menyelesaikan persoalan dan Anda tak akan lagi punya keputusan-keputusan soal selisih milimeter atau selisih tipis penyerang di belakang garis pertahanan," ujarnya.

Proposal itu akan dibahas oleh IFAB pada 29 Februari mendatang. Jika perubahan itu disetujui, maka aturan baru offside ini akan diterapkan pertama kali pada Piala Eropa 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya