Real Madrid Vs ManCity, Si Anak Kecil Hadapi Nenek Moyang

Manchester City merayakan gol
Sumber :
  • Twitter/@ManCity

VIVA – Manchester City akan bertandang ke Santiago Bernebeu untuk menghadapi tuan rumah Real Madrid dalam leg 1 babak 16 Besar Liga Champions, Kamis dini hari WIB, 27 Februari 2020.

Kata Guardiola Usai Manchester City Disingkirkan Real Madrid

Musim ini merupakan kesempatan kesembilan kali The Citizens tampil di Liga Champions. Namun, performa mereka belum terlalu mentereng. Gelontoran dana belum mampu membawa City melaju ke babak final, meskipun itu hanya sekali.

Perjalanan terjauh mereka hanya sebatas semifinal saja yaitu pada 2015/2016. Ketika itu, impian ManCity ke final juga dihancurkan oleh Madrid. 

Drama Adu Penalti, Ini 5 Fakta Real Madrid Pulangkan Manchester City di Liga Champions

Zinedine Zidane saat membawa Real Madrid juara Liga Champions

Sebaliknya, Madrid bagai nenek moyangnya Liga Champions. Mereka merupakan pemegang gelar terbanyak Liga Champions. Bahkan, El Real pernah menjadi juara dalam lima kali berturut-turut ketika kompetisi pertama kali digelar musim 1956, 1957, 1958, 1959, 1960. Hingga saat ini, total Madrid sudah mengantongi trofi Si Kuping Besar sebanyak 13 kali.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions

Terakhir kali Madrid menjadi juara pada musim 2017/2018 kala mengandaskan klub Premier League lainnya, Liverpool dengan skor 3-i di National Sports Complex Olympiyskiy, Kiev.

Jika berbicara statistik, ManCity juga tak lebih besar dari Madrid. Dari empat laga, ManCity tak pernah meraih kemenangan. Mereka hanya mampu mengimbangi Madrid dua kali dan mengalami kekalahan dua kali.

Kedigdayaan Madrid juga diakui oleh manajer ManCity, Pep Guardiola. Sebagai mantan pelatih Barcelona, yang notabene merupakan musuh bebuyutan Madrid, Guardiola paham betul bagaimana kekuatan Los Blancos. Bahkan, saking seringnya Madrid menjadi juara, Guardiola tak mampu menghitungnya.

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, usai bawa klubnya juara.

"Saya sudah bermain berkali-kali melawan mereka, sebagai pemain dan pelatih, dan saya selalu memiliki kekaguman luar biasa untuk sejarah klub ini. Saya tahu betapa sulitnya melawan kualitas pemain mereka. Saya tidak tahu berapa final yang mereka mainkan atau berapa kali mereka mengangkat trofi," kata Guardiola, dikutip Skysports.

Guardiola juga menilai Madrid memiliki pemain yang tak sembarangan. Menurutnya, tak mudah para pemain bisa datang ke Bernebeu lantaran nama besar Madrid dan sejarah klub. "Mereka yang datang ke Real Madrid, tahu mereka mempertahankan sejarah klub," tuturnya.

Akan tetapi, mau tak mau, Guardiola meminta pemainnya tetap tampil maksimal. Meski berat, dia berharap Sergio Aguero cs setidaknya bisa mencuri gol. "Kami harus ke sana dan bertanding di salah satu stadion paling prestis. Kami akan mencoba mencetak gol," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya