- Metro.co.uk
VIVA – Kejutan terjadi di leg 1 babak 16 besar Liga Champions, Kamis dini hari WIB, 27 Februari. Juventus dipaksa menyerah 0-1 dari Olympique Lyon di Groupama Stadium.
Padahal Juve unggul 62 persen dalam penguasaan bola. Pemuncak klasemen Serie A ini juga tampil agresif dengan terus melancarkan tekanan. Sayang, tak ada satu pun tembakan tepat sasaran (shoot on target).
Lyon justru mampu mencuri satu-satunya gol dalam laga ini. Lucas Tousart sukses mengoyak gawang Juve yang dikawal Wojciech Szczesny di menit 31.
(Baca juga: Ronaldo Loyo, Juventus Gigit Jari di Kandang Lyon)
"Sulit untuk menjelaskan alasannya. Tapi, di babak pertama kami menggerakkan bola terlalu lambat, tanpa gerakan. Jadi tentu saja lawan tampil menekan, memenangkan bola, dan bahkan sanggup mencetak gol," kata Pelatih Juve, Maurizio Sarri dilansir Sky Sport Italia.
Juve kurang beruntung saat Matthijs de Ligt harus menjalani perawatan akibat cedera kepala. Kondisi yang dimanfaatkan Lyon denga mencetak satu-satunya gol.
"Kami kurang determinasi dan agresif saat menyerang, dan selama 15 menit kami juga tak bertahan dengan baik. Kami tak beruntung harus kebobolan saat De Ligt keluar karena cedera," ucap Sarri.
"Di babak kedua, kami tampil lebih baik. Tapi, ini belum cukup untuk laga Liga Champions. Saya tak mengerti mengapa, saya tak bisa membuat pemain paham betapa pentingnya menggerakkan bola dengan cepat," sambungnya.
