Virus Corona di Prancis Mengganas, Ligue 1 Bisa Molor Lebih Lama

Striker Paris Saint-Germain, Neymar usai bobol gawang Borussia Dortmund
Sumber :
  • twitter.com/ChampionsLeague

VIVA – Virus corona mengancam eksistensi lima liga top Eropa. Ligue 1 Prancis menjadi salah satu korban.

Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas Bernilai Ratusan Juta di Yogyakarta

Di Prancis, sudah ada 14.459 kasus corona. 562 di antaranya berujung dengan kematian dan 1.587 jiwa berhasil disembuhkan.

Ligue 1 sudah ditunda sejak 13 Maret 2020 hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Presiden Premiere Ligue, Bernard Caiazzo memprediksi kompetisi baru bisa bergulir lagi, Juni 2020 mendatang.

Ogah Bayar Denda, Bule Prancis Acungkan Jari Tengah dan Mau Tunjukkan Kemaluannya ke Petugas

"Hal yang penting bisa menyelesaikan kompetisi dengan segala cara. Meskipun itu berarti kompetisi baru berakhir pada Juli-Agustus dan berakhir dengan tenang," kata Caiazzo pada France Bleu.

"Saat ini, klub-klub merugi hingga €250 juta per bulan, dan kami harus merugi sampai kurva berbalik. Artinya itu berakhir pada Juli-Agustus, paling baik dimulai lagi pada 15 Juni," tegasnya.

Aksi Terorisme di Rusia, Prancis Juga Ikut Naikkan Status Negara Jadi 'Serangan Darurat'

Lebih lanjut, Caiazzo menyebut klub-klub bisa mengalami kebangkrutan saat kompetisi dihentikan, kecuali mereka mendapatkan bantuan.

"Saya sangat cemas dengan semua klub. Tanpa bantuan pemerintah, dalam enam setengah bulan klub bisa mengalami kebangkrutan," ucapnya.

Saat kompetisi dihentikan, Paris Saint-Germain menempati puncak klasemen Ligue 1 dengan 68 poin dari 27 laga. Les Parisiens unggul 12 angka dari pesaing terdekat, Olympique Lyonnais.

Baca juga

Meninggal karena Corona, Lorenzo Sanz Mertua Bek Legendaris Madrid

Virus Corona di Italia Mengganas, Eks Presiden Klub Serie C Tewas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya