Manchester City Sudah Terbiasa Jalani Pertandingan Satu Leg

Manajer Manchester City, Pep Guardiola
Sumber :
  • Daily Mirror

VIVA – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengaku, sudah terbiasa menjalani pertandingan dengan format satu leg. Hal tersebut ia ungkapkan jelang duel melawan Olympique Lyon pada babak perempatfinal Liga Champions 2019/2020, di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, Minggu 16 Agustus 2020, dini hari WIB.

Real Madrid Waspadai Kualitas Pertahanan Borussia Dortmund di Final Liga Champions 2023-2024

Diketahui, UEFA telah memutuskan untuk menggelar sistem home tournament pada  Liga Champions dan Liga Europa musim ini akibat pandemi virus Corona yang masih menjadi ancaman. Kondisi ini tentu berbeda dengan musim-musim sebelumnya, di mana pertandingan fase gugur selalu digelar kandang-tandang.

Dengan format satu leg, setiap tim dipaksa untuk tampil maksimal. Sebab, tidak ada lagi kesempatan untuk membaca permainan lawan dan memperbaiki performa tim pada leg kedua.

Jelang Bentrok Vs Real Madrid di Final Liga Champions, Pelatih Borussia Dortmund Bilang Begini

Namun, Guardiola merasa, ManCity telah terbiasa menghadapi format seperti ini. Hal ini dikarenakan The Citizens kerap melakoni format pertandingan yang serupa di turnamen domestik seperti Piala FA dan Piala Liga.

Pemain Manchester City rayakan gol Gabriel Jesus.

Legenda Brasil Rivaldo Prediksi Borussia Dortmund Juara Liga Champions 2024-2025, Ini Alasannya

Bukan hanya sekedar menjalani pertandingam, Guardiola pun telah merebut banyak trofi turnamen domesitik yang dimainkan dengan sistem satu leg. Makanya, manajer asal Spanyol tersebut sangat percaya diri bisa melewati tantangan pada format 'darurat' Liga Champions musim ini.

"Sekarang ini sangat berbeda. Biasanya, saat Anda memainkan leg pertama, Anda mempunyai kesempatan lain untuk membalas pada leg kedua. Akan tetapi, ketika Anda hanya memainkan satu laga di kompetisi ini, apa pun bisa terjadi," ujar Guardiola, seperti dikutip Marca, Sabtu 15 Agustus 2020.

"Ketika kami bermain di Piala FA atau Piala Liga, kami sudah terbiasa dengan situasi ini. Tidak ada kesempatan kedua, pilihannya hanya melaju ke babak selanjutnya atau gugur. Jadi, butuh pendekatan yang agak berbeda," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya