The Legendary: 5 Duel Terbrutal Sepanjang Sejarah Sepakbola

Belanda vs Portugal di Piala Dunia 2006
Sumber :
  • Twitter/

VIVA – Tidak selamanya pertandingan sepakbola berjalan dengan lancar dan enak dilihat. Meski legenda sepakbola dunia, Pele pernah menyebut, jika sepakbola adalah permainan yang indah. 

Geser Lionel Messi, Pemain Timnas Indonesia Ini Masuk Daftar Top Skor Kualifikasi Piala Dunia

Banyak pertandingan sepakbola yang berakhir dengan kekerasan. Beberapa pertandingan pun berjalan dengan kasar, kotor, sehingga masuk sejarah karenanya. 

Bertarungan fisik, dorongan antar pemain yang berlebihan menjadi pemicu pertandingan sepakbola berjalan keras. Atau kepemimpinan wasit juga bisa menjadi pemicunya. 

Geser Malaysia dan Singapura, Rangking FIFA Timnas Indonesia Melesat

Baca juga: The Legendary: Juan Errazquin Debut di Timnas Spanyol Cetak Hattrick

Berikut lima pertandingan terbrutal sepenjang sejarah, dikutip dari Footballfaithful:

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

1. Piala Dunia Jerman (2006): Mungkin ini akan menjadi salah satu tontonan Piala Dunia terburuk dalam 30 tahun terakhir. Ini terjadi saat laga babak 16 besar antara Portugal vs Belanda. 

Meski pertandingan ini tidak terlalu brutal, namun laga ini cukup buruk untuk Piala Dunia. Sebab, banyak sekali kartu yang dikeluarkan oleh wasit. 

Latar belakang dari ini adalah upaya dari FIFA untuk mengurangi pelanggaran. Bahkan dalam hal ini offisial juga bisa mendapatkan kartu kuning. 

Total dalam pertandingan wasit mengelurkan 16 kartu kuning dan empat kartu merah. Laga ini dipimpin oleh wasit Valentin Ivanov. 

Mark van Bommel (pemain Belanda) menerima kartu kuning karena pelanggaran sinis, dalam dua menit pertama. Costinha dari Portugal menerima kartu merah pertama sebelum turun minum. 

Babak kedua semakin parah dengan Luis Figo (Portugal) menanduk Van Bommel. Wesley Sneijder mendapat kartu kuning setelah berkelahi di dekat bangku cadangan. Dan Deco menerima kartu merah saat laga tersisa 12 menit. Giovanni van Bronckhorts menerima kartu merah saat injury time. Pertandingan ini dimenangkan oleh Portugal 1-0. 

2. Sheffield United vs West Bromwich Albion tahun 2002: Laga di Divisi Pertama ini awalnya berjalan dengan baik, di mana Wes Bromwich unggul 2-0. 

Laga kemudian berjalan dengan buruk setelah kiper Sheffield United, Simon Tracey mendapat kartu merah karena menyentuh bola bukan di daerah penjaga gawang. Ia kemudian digantikan oleh Peter Ndlovu. 

Setelah kebobolan dua gol, manajer Sheffield United melakukan pergantian pemain pada menit 64. Setelah kedua pemain pergi dari lapangan. George Santos (Sheffield United) melakukan pelanggaran keras yaitu tekel dua kaki kepada Johnson. 

Ia melalukan karena balas dendam di mana tulang pipinya rusak tahun sebelumnya. 

Patrick Suffo, rekan Santos membuat pelanggaran dan berujung kartu merah. Ia melakukan serangan kepada Mclnnes. 

Saat pertandingan tersisa 13 menit, West Brom unggul 3-0. Kemudian lelucon terjadi, di mana Michael Brown (Shaeffield) tertatih-tatih.  Robert Ullathorne juga mengalami cedera lima menit kemudian. Pemain sheffield pun tersisa enam orang, dan wasit akhirnya menghentikan laga. 

Usia laga, West Brom diberi kemenangan oleh Football League dan tiga poin. Sheffield United didenda £10.000 (sekitar Rp190 juta), Suffo mendapatkan larangan bermain enam kali dan denda £3000 (sekitar Rp57 juta). Santos dilarang bermain enam laga dan denda £300 (sekitar Rp5,7 juta). 

3. Final Piala FA 1970 (Chelsea vs Leeds United): Laga ini berlangsung di Stadion Wembley di mana kondisi lapangan cukup buruk saat itu. Setelah laga berakhir 2-2 sampai perpanjangan waktu, pertandingan ulangan digelar di Old Trafford dalam suasana kurang baik. 

Kedua tim ini mendapatkan pujian karena pertandingan yang kompetitif. Namun mereka juga bermain fisik dengan berlebihan. Ron Harris dari Chelsea menendangn Eddie Gray di belakang lutut. Kemudian Eddie McCreadi menendang kepala Billy Bremer. 

Itu adalah insiden paling menonjol di laga tersebut. Hutchinson, Chelsea dan Norman Hunter dari Leeds, saling adu jotos. Jack Charlton (Leeds) berlutut dan menanduk Peter Osgood, Chelsea. Dalam laga ini wasit mengeluarkan enam kartu merah dan 20 kartu kuning. 

Chelsea akhirnya memenangkan laga 2-1 atas Leeds.

4. Pertandingan Piala Interkontinental Montevideo 1967: Kompetisi ini saat ini sudah tidak ada.  Dahulu laga ini mempertemukan juara Piala Eropa dan Copa Libertadores, dalam dua leg. 

Ketika itu, Glasgow Celtic, Skotlandia bertemu Racing Club dari Argentina. Celtic meraih kemenangan di leg pertama 1-0. 

Laga ini penuh dengan intrik dan meludah. Tetapi di leg kedua pertandingan berjalan dengan lebih baik. Racing Club meraih kemenangan 2-1 di leg kedua. Karena hasilnya imbang laga dilanjutkan di tempat netral yaitu di Monteviedo, Uruguay. 

Laga ini kemudian berjalan dengan buruk. Wasit dari Paraguay, Rodolfo Perez Osorio seampai kehilangan kendali . Celtic kemudian juga kehilangan kontrol. 

Kondisi semakin buruk saat polisi masuk ke lapangan. Empat pemain Celtic dan dua dari Racing di kartu merah. Laga berakhir dengan kemenagan Racing Club 1-0. 

5. Piala Dunia 1962: Laga Italia vs Chile berlangsung sangat buruk. Tidak ada satu kartu pun yang dikeluarkan pada laga ini. 

Sebelum laga pers Italia membuat kata-kata yang tidak menyenangkan untuk negara tuan rumah, yang memicu permusuhan jelang kick off. Laga ini mirip pertandingan di MMA daripada sepakbola dengan tekel kotor. Tendangan dan pukulan terjadi selama 90 menit.

Chile kemudian meraih kemenangan 1-0. 

Wasit Ken Aston yang memimpin laga tersebut, kemudian ditunjuk sebagai wasit kepala di Piala Dunia 1966. 

Suatu hari Ken Aston memiliki ide untuk membuat kartu merah dan kuning, setelah ia berhenti di lampu merah. Piala Dunia 1970 adalah turnamen pertama yang memperkenalkan kartu merah dan kuning. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya