Ribut dengan Neymar, Bek Marseille Terima 2 Juta Pesan di Ponselnya

Ribut bintang PSG, Neymar, dengan bek Olympique Marseille, Alvaro Gonzalez
Sumber :
  • Daily Mirror

VIVA – Bek Marseille, Alvaro Gonzalez tidak bisa hidup tenang setelah ia ribut dengan bintang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar. Dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Marseille 1-0 itu, 13 September lalu, Gonzalez dituduh Neymar mengeluarkan kata-kata rasisme. 

Profil Mahamadou Diawara, Pemain yang Dicoret dari Timnas Prancis Gegara Dilarang Puasa

Neymar sempat menampar Gonzalez, dan pemain internasional Brasil tersebut mendapatkan kartu merah. Setelah kejadian tersebut, Gonzalez mendapatkan teror pembunuhan karena nomor selulernya bocor ke media sosial. 

"Saya tidak tahu siapa yang membocorkan nomor ponsel saya. Tetapi saya mendapat dua juta pesan WhatsApp ketika saya mendarat di Marseille dari Paris," kata Gonzalez dikutip dari ESPN. 

Drawing Perempat Final Liga Europa: Liverpool Vs Atalanta dan Duel Wakil Serie A

Tidak hanya sampai disitu saja, saat malam hari Gonzalez tidur dan bangun di pagi hari sudah ada 20.000 pesan di ponselnya. 

"Ponsel saya ada di tangan polisi. Seperti sekarang, saya tidak bisa menggunakannya. Polisi berhasil memblokir kelompok tertentu. Saya pernah mandapatkan ancaman pembunuhan, begitu juga ibu saya," tambahnya. 

Liga Prancis Tak Izinkan Pemain Buka Puasa saat Pertandingan

Neymar Dedikasikan Golnya Untuk Mendiang Kobe Bryant

Baca juga: Ribut di PSG Vs Marseille, Neymar Dapat Hukuman Menyedihkan

Sementara itu, setelah melalui persidangan di komite displin Ligue 1, Gonzalez dinyatakan tak bersalah. Ia pun senang dengan keputusan tersebut. 

"Syukurlah keadilan ditegakkan. Saya ingin berbicara sebelumnya, tetapi klub tidak mengizinkan saya," jelasnya. 

"Itu kebohongan besar semua. Semua wasit datang membela saya. Seseorang seperti Neymar tidak pantas mendapat rasa hormat saya. Akan lebih mudah bagi kita untuk menyelesaikan secara berdua. Tapi Neymar belum menghubungi saya. Saya tinggal di kota di mana seseorang yang rasis tidak akan bisa hidup," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya