Spanyol Dipermalukan Ukraina, Bukan Salah De Gea

Kiper timnas Spanyol, David De Gea.
Sumber :
  • Diario AS

VIVA – Tim nasional Spanyol dipermalukan Ukraina dalam matchday keempat Liga A Grup 4 UEFA Nations League di Stadion NSK Olimpiyskiy, Kiev, Rabu, 14 Oktober 2020 dini hari WIB. Hasil akhir 0-1 tersebut menghentikan rekor tak terkalahkan La Furia Roja dalam 15 pertandingan.

Lengkap! Daftar 24 Tim Peserta dan Hasil Drawing EURO 2024

Selepas laga, kiper Spanyol, David De Gea menjadi sorotan dalam proses terjadinya gol Ukraina. De Gea gagal menghalau hasil umpan Andriy Yarmolenko, yang membuat Viktor Tsygankov dengan mudah menaklukkan gawang Spanyol.

Gol tersebut diperkirakan akan memicu perdebatan lebih lanjut tentang posisi De Gea sebagai nomor satu Spanyol. Performanya untuk timnas dan klubnya, Manchester Untied, telah dipertanyakan dalam dua tahun terakhir.

Hasil Lengkap: Timnas Portugal Keok dengan Ronaldo, Hujan 6 Gol Spanyol Vs Brasil

Namun, pelatih Spanyol, Luis Enrique, membela De Gea. Enrique menegaskan, bahwa dirinya dia tidak akan menerima siapa pun yang menyalahkan De Gea atas kekalahan skuad asuhannya dari Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Kalahkan Spanyol di Pertandingan UEFA Nations League

Timnas Georgia Bikin Sejarah, Ini 3 Tim Terakhir Lolos ke EURO 2024

"Anda selalu bisa berbuat lebih banyak, tapi menyalahkan De Gea sudah menjadi kebiasaan buruk. Jika David disalahkan atas permainan seperti ini, kami akan pergi," kata Enrique, seperti dikutip Goal, Rabu 14 Oktober 2020.

Selain itu, Enrique juga tidak mau mengkritik timnya setelah gagal memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka. Menurut eks pelatih Barcelona itu, kekalahan yang dialami skuadnya itu lantaran ada transisi yang kurang baik.

"Jika Anda menyerang secara terus menerus, Anda tahu ada transisi. Jika sebuah tim bertahan dan mempertahankan skor 0-0, mereka tumbuh, dan dalam satu aksi mereka menyulitkan kami. Kami harus memberi selamat kepada mereka," ujarnya.

"Kami menciptakan peluang untuk membunuh mereka. Itu adalah pertandingan yang jelas di bawah kendali kami, dengan lawan menutup operan dan garis umpan. Pada akhirnya, kami masuk ke mode panik. Saya sering kalah dengan cara seperti ini dalam karier saya. Lawan tumbuh dalam transisi," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya