Penghancur Prancis di Piala Dunia 2002, Papa Bouba Diop Meninggal

Mantan pemain Timnas Senegal Papa Bouba Diop
Sumber :
  • Eurosport

VIVA – Kabar duka kembali datang dari dunia sepakbola. Mantan pemain Timnas Senegal Papa Bouba Diop meninggal dunia. 

PSS Sleman Makin Percaya Diri Usai Benamkan Arema FC

Diop menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu 29 November 2020 waktu setempat. Dia meninggal di usia 42 tahun setelah lama melawan penyakitnya.

Diop adalah bagian dari Timnas Senegal yang mengejutkan. Dia menjadi penghancur juara bertahan Prancis 1-0 pada pertandingan pembukaan Piala Dunia 2002. Dia mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut untuk mencatatkan salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala Dunia.

Cerita Kevin Gomes Cetak Gol Perdana Untuk PSS Sleman

Senegal akhirnya mencapai perempat final, dengan Diop mencetak dua gol tambahan dalam hasil imbang 3-3 di penyisihan grup melawan Uruguay. Namun, langkah Senegal berakhir setelah disingkirkan oleh Turki di delapan besar.

Diop mengakhiri karir internasionalnya dengan 63 caps, mencetak 11 gol, dan tampil di empat turnamen Piala Afrika termasuk ketika Senegal dikalahkan Kamerun di final edisi 2002.

7 Tempat Terbaik untuk Perjalanan Petualangan di Dunia

Di level klub, Diop menghabiskan sebagian kariernya di Inggris. Fulham menjadi tim pertamanya setelah pindah dari Lens pada 2004 lalu. Kemudian dia bergabung dengan Portsmouth, West Ham United dan Birmingham City sebelum pensiun pada tahun 2013. Dia membuat total 129 penampilan di Premier League.

Diop sempat mengecap Liga Yunani ketika bermain untuk AEK Athena pada 2010-2011. Dia berhasil menjuarai Piala Yunani selama masa tugas singkatnya itu.

Diop, dijuluki lemari selama karena tinggi badannya. Kelebihannya adalah duel-duel udara dan ketangguhannya di lini tengah. Bahkan, legenda Manchester United, Paul Scholes mengaku bahwa Diop adalah salah satu pemain yang paling ia benci.

"Satu lagi yang orang tidak ingin saya hadapi, ketika saya bermain melawan Portsmouth. Apakah Anda ingat Papa Bouba Diop? Dia juga bermain untuk Fulham," kenang Paul Scholes.

"Papa Bouba Diop sangat besar, kami biasa memanggilnya lemari. Terlibat duel fisik dengannya, sungguh hanya membuang-buang waktu. Saya sangat benci ketika harus melawannya," sambungnya.

Di sisi lain, Fulham mengkonfirmasi berita tersebut di media sosial, mereka menulis: "Kami sangat terpukul mendengar laporan berita malam ini bahwa Papa Bouba Diop telah meninggal dunia, pada usia 42 tahun. Istirahatlah dengan baik, Lemari," tulis Fulham,.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya