Florentino Perez Serang UEFA Usai Luncurkan Format Baru Liga Champions

Florentino Perez
Sumber :
  • elconfidencial

VIVA – Sepakbola Eropa sedang kacau setelah 12 klub top memutuskan ikut Liga Super Eropa. Ajang ini rencananya digelar pada musim 2023/2024.

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

Liga Super Eropa digagas oleh Asosiasi Klub Eropa (ECA), yang dipelopori 16 klub dan  sudah memiliki 232 member, terdiri dari 109 Anggota Biasa dan 123 Anggota Asosiasi.

Presiden European Super League (ESL) atau Piala Super Eropa, Florentino Perez, menyerang balik UEFA. Dia menilai format baru Liga Champions yang dikeluarkan UEFA tidak jelas.

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Awalnya, ada 15 klub yang akan ambil bagian. Namun, Bayern Munchen, Dortmund, dan PSG memilih mundur dari ide ini. Setelah deklarasi itu, UEFA juga membuat pengumuman penting. 

UEFA akan mengubah format Liga Champions menjadi 36 tim. Laga di babak fase grup juga akan dirombak secara total oleh pihak UEFA.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

UEFA akan menghapus fase grup Liga Champions. Setiap klub akan memainkan 10 laga (5 kandang dan 5 tandang) sebagai ganti fase grup. Konsep baru ini akan dimulai pada 2024.

Perez mewakili ESL mengkritik tajam, ia menilai UEFA tidak memberi penjelasan yang detail. Klub-klub besar dalam posisi yang dirugikan atas format baru itu.

"UEFA bekerja dalam format lain. Pertama, saya tidak memahaminya. Kedua, tidak menghasilkan pendapatan yang diperlukan untuk menyelamatkan sepakbola," ujar Perez dilansir El Chiringuito, Selasa 20 April 2021.

Presiden Real Madrid itu menyebut bahwa  deklarasi itu sebagai gerakan penyelamatan. Perez mengklaim bisa hidup damai hingga 20 tahun ke depan.

"Ketika saya mengatakan menyelamatkan sepakbola, saya bermaksud menyelamatkan semua orang, sehingga selama 20 tahun ke depan setidaknya kita bisa hidup damai," tegasnya.

"Situasinya sangat dramatis. Kami yakin format ini bisa menyelamatkan sepakbola, seperti Piala Eropa menyelamatkan sepakbola di tahun 50-an," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya