Liga Super Eropa Rugikan Klub-klub Kecil

Jelang duel Real Madrid vs Liverpool di perempatfinal Liga Champions 2020/21.
Sumber :
  • Twitter/@ChampionsLeague

VIVA – Pakar keuangan olahraga dari DBRS Morningstar Michael Goldberg meyakini Liga Super Eropa akan merugikan klub-klub kecil, karena dapat menurunkan angka penonton serta nilai kontrak hak siar liga-liga domestik.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

Menurut Goldberg, kerangka Liga Super Eropa akan melebarkan kesenjangan antarklub dan klub-klub elit akan semakin kaya, mudah menggaet pemain yang lebih baik dan semakin gampang memenangi kompetisi domestik dibandingkan yang sudah terjadi saat ini.

"Dari sudut pandang finansial, klub-klub Liga Super Eropa mungkin akan lebih baik, tetapi saya rasa mereka akan menyusutkan produk yang mereka sajikan saat tampil di liga domestik," kata Goldberg sebagaimana dilansir Reuters, Selasa 20 April 2021.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

"Lantas klub-klub yang tidak terlibat Liga Super Eropa akan semakin berada dalam posisi kurang diuntungkan dari yang sudah terjadi sekarang," ujarnya menambahkan.

Pada Minggu lalu, 12 klub Eropa secara serempak mengumumkan peluncuran kompetisi tengah pekan tandingan Liga Super Eropa, yang menjadi sasaran kritik otoritas sepakbola, suporter hingga politisi, yang menyebutnya sebagai pelanggengan kekuatan dan kekayaan segelintir klub elit.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Goldberg meramalkan nilai hak siar dan sponsor kompetisi domestik mungkin tidak akan terganggu secara instan, tetapi secara berkala terkikis dan semakin melebarkan kesenjangan sementara penggemar "tidak mau menonton hasil 5-0 setiap pekan."

DBRS Morningstar menganailisis probablitas setiap klub memenuhi kewajiban utangnya berdasar besaran dan volatilitas penerimaan, pendapatan serta arus kas mereka.

"Klub-klub Liga Super, saya pikir besarannya akan naik dan volatilitasnya menurun, tetapi yang tidak berpartisipasi mengalami sebaliknya," kata Goldberg.

"Yang Anda dapati kemudian adalah perbedaan mencolok dalam peringkat kredit, neraca keuangan serta bagaimana klub-klub ini bisa dikapitalisasi."

"Jadi, mungkin akan ada peningkatan pendapatan sejajar dengan kenaikan utang bagi tim-tim Liga Super, sedangkan klub-klub kecil utangnya sudah naik untuk melewati krisis karena COVID-19 ini ataupun periode ketegangan finansial dan peringkat kredit mereka akan terkikis karenanya," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya