- twitter.com/arsenal
VIVA – Arsenal harus puas bermain imbang tanpa gol saat menjamu Villarreal di Emirates Stadium dalam leg kedua semifinal Liga Europa, Jumat dini hari WIB 7 Mei 2021. Akibatnya, langkah The Gunners terhenti sampai di sini.
Villarreal membuat Arsenal gigit jari karena kalah agregat 1-2. Skor yang menjadi hasil akhir pertemuan kedua tim pada leg pertama.
Kegagalan ini menambah derita Arsenal pada musim 2020/2021. Karena di Premier League, mereka masih berkutat di urutan kesembilan.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta mengatakan, penyebab dari kegagalan mereka ke final Liga Europa karena badai ceder. Terutama yang dialami Granit Xhaka ketika pemanasan.
Cedera Xhaka itu melengkapi pincangnya skuad Arsenal. Karena sebelumnya mereka sudah dipastikan kehilangan David Luiz dan Gabriel Magalhaens, serta Pierre-Emerick Aubameyang yang tidak dalam kondisi fit.
"Cedera Xhaka membuat rencana kami berubah total. Kami sudah mempersiapkan skema dengan Xhaka sebagai pusat permainan. Dia begitu penting bagi tim," kata Arteta, dikutip dari Sky Sports.
Ketika Xhaka tidak bisa bermain, Arteta memilih Kieran Tierney. Dia menjadi opsi satu-satunya bagi Arsenal, karena Cedric Soares yang bisa juga berperan sama baru pulih dari ceder.
Tierney pun sebenarnya dalam kondisi sama. Tapi jika dibanding Soares, waktu pemulihannya jauh lebih lama.
"Cedric Soares masih berada di rumah sakit 24 jam lalu, dan ketika Xhaka cedera, maka Tierney satu-satunya alternatif kami," tuturnya.
Pada akhirnya apa yang diharapkan Arteta dari pertandingan ini tak bisa terwujud. Arsenal memang menguasai bola lebih banyak, tapi sulit bagi mereka untuk menciptakan peluang berbahaya ke gawang lawan.
