Balasan Sadis Netizen untuk Pemain Israel yang Edit Bendera Palestina

Eran Zahavi
Sumber :
  • instagram

VIVA – Eran Zahavi menjadi perbincangan karena ulahnya mengedit dua foto pemain yang membawa bendera Palestina sebagai bentuk dukungan. Imbasnya, sekarang dia mendapat serangan dari sejumlah pihak, terutama para warganet.

Jamaika Akhirnya Akui Palestina Sebagai Negara, Peringatkan Israel Tarik Pasukan Militer

Sebelumnya Zahavi mengganti foto bandera Palestina yang dibawa dua pemain muslim Leicester City, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana membentangkan saat tampil di final Piala FA melawan Chelsea akhir pekan kemarin. Dia mengubahnya menjadi bendera Israel.

Dan sekarang dia melakukannya lagi kepada foto Paul Pogba dan Amad Diallo. Selain mengubah bendera Palestina, Zahavi juga menuliskan ucapan terima kasih seolah mendapat dukungan dari para pemain itu.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

Photo :
  • instagram

“Terima kasih kawan, kami sangat menghargai dukungan dari penjuru dunia," tulis pemain berkebangsaan Israel itu dalam unggahan foto di Instastory.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Kutuk Serangan Terbaru Israel ke Gaza

Sontak ulah Zahavi tersebut mendapat respons dari pihak yang mendukung Palestina. Bahkan sampai-sampai ada yang balas dendam dengan gantian mengedit profil pemain 33 tahun itu di laman wikipedia.

Di kolom profil Zahavi, tertulis "We Stand With Palestine". Di sana juga tertulis bahwa dia lahir di Gaza, Palestina. Padahal aslinya mantan pemain Palermo itu lahir di Rishon LeZion, Israel.

Belum selesai sampai di situ. Pada keterangan posisi bermain, tertulis dia merupakan clown atau badut. Aslinya, dia adalah gelandang serang.

Photo :
  • istimewa

Di riwayat karier, pada 2020 harusnya ditulis dia bermai untuk PSV Eindhoven. Tapi di sana malah tertulis dia membela Israhell Koyak.

Yang paling sadis adalah kolom keterangan karier timnas. Di sana tertulis pada 2008 dia membela 'mak kau hijau U-21'. Dan mulai 2010 sampai sekarang dia tertulis sebagai 'Anak Haram'.

Melihat bahas yang digunakan, ada kemungkinan warganet Indonesia ikut andil dalam mengedit profil Zahavi tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya