Inggris Diamuk COVID-19, Italia Minta Final EURO 2020 Pindah ke Roma

Timnas italia usai melawan Wales
Sumber :
  • twitter.com/EURO2020

VIVA – Perdana Menteri Italia Mario Draghi telah menyerukan agar final Euro 2020 dipindahkan dari Wembley ke Roma, dengan alasan meningkatnya jumlah kasus Covid di Inggris.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Ya, selain menggelar pertandingan babak penyisihan, Stadion Wembley di London memang sudah diputuskan bakal menjadi medan perang partai puncak EURO 2020 11 Juli 2020 mendatang.

Namun, amukan COVID-19 di negeri Elizabeth semakin meningkat dengan 10.633 kasus pada Senin, 21 Juni waktu setempat. Selain itu juga tercatat ada lima kasus meninggal dalam 28 hari terakhir.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Photo :
  • Pinkvilla

Adapun jumlah total kasus baru selama seminggu terakhir mencapai 31,4 persen. Angka ini naik dari total pekan sebelumnya, sementara kematian naik 12,1 persen dari pekan ke pekan.

Timnas Indonesia Kebanyakan Naturalisasi? Italia Juga Juara EURO 2020 Berkat Naturalisasi

Oleh sebab itulah, Draghi bersikeras dia akan mencoba mengusulkan ke UEFA untuk memindahkan lokasi final dari Wembley ke Roma. 

"Ya ... saya akan mencoba untuk menghentikan final yang diadakan di negara di mana infeksi meningkat dengan cepat," kata Draghi, dikutip Daily Mail.

Namun, Federasi sepakbola Italia, FIGC, membantah klaim Draghi melalui presiden Gabriele Gravina bahwa mereka sedang berusaha untuk memindahkan lokasi final ke Roma.

"Tidak ada kondisi yang tepat untuk menyelenggarakan final di Roma atau Budapest. Fakta bahwa 60.000 penggemar dapat hadir di stadion Budapest tanpa mengenakan masker. Itu menarik perhatian dan ketakutan," ucapnya.

"Saya ingin menyoroti rasa tanggung jawab yang ditunjukkan oleh negara kami mengenai kesehatan para penggemar," sambungnya.

Sementara itu, ada kekhawatiran jika UEFA secara tiba-tiba memindahkan babak semifinal dan final ke Budapest.

Kota yang belakangan ini menjadi sorotan karena menjadi tuan rumah dua pertandingan EURO 2020 di depan kapasitas penuh 60.000 di Puskas Arena.

Sedangkan di Inggris ada 22.500 penggemar saat Timnas Inggris vs Skotlandia, Jumat kemarin.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin sebelumnya mengatakan kepada Pemerintah Inggris bahwa pembatasan perbatasan Inggris sangat ketat dibandingkan dengan yang ada di kota-kota lain. Oleh karena itu mereka memilih London sebagai kota yang menggelar final.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya