Resmi, UEFA Hapus Aturan Gol Tandang di Kompetisi Klub Eropa

Duel Real Madrid vs Chelsea di leg pertama semifinal Liga Champions.
Sumber :
  • Twitter: UEFA Champions League

VIVA – UEFA secara resmi telah menghapus aturan gol tandang di seluruh kompetisi antarklub Eropa. Peraturan ini akan berlaku mulai musim 2021-2022.

Trent Alexander-Arnold Siap Bangkitkan Juara Liverpool

Keputusan besar ini diambil federasi sepakbola tertinggi Benua Biru setelah mendapatkan rekomendasi dari Komite Kompetisi Klub UEFA dan Komite Sepakbola Wanita UEFA, serta Komite Eksekutif UEFA. Maka itu, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, langsung mengesahkan aturan baru tersebut.

Pemberlakukan sistem gol tandang memang sudah menjadi perdebatan sejak lama. Terlebih, sistem ini telah dianut sejak setengah abad lalu, tepatnya sejak 1965.

Rumah Digruduk Warga, Via Vallen Tetap Santai Update Sosmed Tentang Kehamilan

Maka itu, demi menjadikan sepakbola yang lebih modern, UEFA memilih untuk menghapus sistem gol tandang yang selama ini jadi penentu pemenang dalam setiap kompetisi antarklub Eropa.

UEFA juga ingin menjadikan pertandingan lebih menarik. Pasalnya, dengan adanya aturan gol tandang, tim-tim yang bertindak sebagai tuan rumah jadi ragu untuk menyerang karena bakal menjadi sebuah kerugian bila gawang mereka kebobolan.

Pembelaan Pelatih AC Milan Usai Inter Milan Pesta Juara di San Siro

Nantinya, setiap tim yang memiliki agregat seimbang dalam dua pertemuan, akan melanjutkan duel ke babak tambahan sebanyak 2x15 menit. Bila belum menemukan pemenang, pertandingan akan diteruskan ke babak adu penalti.

Penghapusan gol tandang tak cuma berlaku di fase gugur. Dengan dihilangkannya sistem tersebut, gol tandang juga tak akan dipakai dalam menentukan peringkat di fase grup andai ada dua atau lebih tim memiliki poin serupa. Yang akan jadi penentunya adalah produktivitas gol.

“Dampak dari aturan tersebut bertentangan dengan tujuan awalnya karena, pada kenyataannya, menghalangi tim tuan rumah, terutama di leg pertama, untuk menyerang. Karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan keuntungan besar," ujar Ceferin dikutip situs resmi UEFA.

“Dengan mempertimbangkan konsistensi di seluruh Eropa dalam hal gaya permainan, dan banyak faktor berbeda yang menyebabkan penurunan keunggulan tuan rumah, Komite Eksekutif UEFA telah mengambil keputusan yang tepat dalam mengadopsi pandangan bahwa aturan gol tandang tidak lagi sesuai untuk membawa lebih banyak bobot daripada satu gol di kandang," jelasnya.

Dengan berlakunya sistem baru, maka tak akan ada lagi kejutan seperti ketika Barcelona menumbangkan Chelsea di semifinal Liga Champions 2009, Tottenham Hotspur mengangkangi Ajax Amsterdam di semifinal Liga Champions 2019, dan Olympique Lyon yang mengandaskan Juventus di babak 16 besar Liga Champions 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya