- Evening Standard
VIVA – Kabar duka hantam Timnas Inggris jelang final EURO 2020 melawan Italia di Stadion Wembley, Senin dini hari WIB, 12 Juli 2021.
Inggris baru saja kehilangan salah satu legenda mereka, Paul Mariner. Mantan striker yang pernah memperkuat Arsenal dan Ipswich Town itu meninggal pada Jumat waktu setempat, 9 Juli 2021 di usia 68 tahun.
Mariner memulai kariernya di Plymouth Argyle pada 1973-1976. Setelah itu ia memperkuat Ipswich Town hingga 1984.
Mariner berhasil mempersembahkan Piala FA pada tahun 1978 dan Piala UEFA dua tahun kemudian. Mariner kemudian bermain untuk Arsenal dan Portsmouth.
Kemudian dia pindah ke Australia bersama Wollongong City, setelah itu mengakhiri kaiernya di Amerika Serikat bersama Albany Capitals dan San Francisco Bay.
Usai pensiun, dia sempat menjadi manajer Plymouth 2009-2010. Berikutnya ia pindah ke Kanada dan menjabat selama tujuh bulan sebagai pelatih Major League Soccer, Toronto FC pada tahun 2012.
Dia level timnas, dia mencatatkan 35 caps untuk Inggris selama delapan tahun karir internasional. Dia juga masuk dalam skuad The Three Lions untuk EURO 1980 dan Piala Dunia 1982.
"Kami memberi tahu bahwa Paul meninggal dengan damai pada 9 Juli dikelilingi oleh keluarganya, setelah pertempuran singkat dengan kanker otak," bunyi pernyataan dari keluarga Mariner.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang datang menemuinya dan atas dukungan mereka dan pesan yang dikirimkan kepadanya; itu sangat berarti baginya dan kami," sambung pernyataan keluarga.
Kabar meninggalnya Mariner juga disampaikan oleh federasi sepakbola Inggris (FA), melalui akun media sosial mereka.
"Kami sedih mengetahui bahwa Paul Mariner, yang membuat 35 penampilan untuk #ThreeLions , meninggal dunia pada usia 68 tahun," pernyataan FA.
"Mariner mewakili Inggris antara 1977 dan 1985, mencetak 13 gol. Pikiran dan simpati kami bersama keluarga, teman, dan mantan klubnya," demikian pernyataan tersebut.
Terungkap 3 Alasan Iran dan Arab Saudi Saling Bermusuhan, Isu Agama Paling Kuat
Arab Saudi serta Iran memegang peranan penting di wilayah Timur Tengah. Walaupun demikian, kedua negara tersebut tampaknya telah menjalin hubungan yang kurang harmonis da
