Jadon Sancho Minta Maaf

Gelandang Timnas Inggris, Jadon Sancho.
Sumber :
  • Sanchooo10

VIVA – Jadon Sancho akhirnya buka suara terkait kegagalannya mengeksekusi penalti dalam final EURO 2020.

Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti

Sancho termasuk tiga penendang yang gagal. Dia melepaskan sepakan mendatar yang arah bolanya dapat ditebak oleh kiper Gianluigi Donnarumma. 

Pada akhirnya, Italia memastikan diri menjadi kampiun usai tendangan penalti Saka juga bisa diselamatkan. Inggris gagal mengakhiri penantian jura turnamen besar sejak Piala Dunia 1966 atau 55 tahun silam.

Timnas Indonesia Kebanyakan Naturalisasi? Italia Juga Juara EURO 2020 Berkat Naturalisasi

Sancho pun mendapatkan perundungan karena dianggap sebagai biang keladi kegagalan Inggris. Dia mendapatkan hinaan dan serangan rasial di media sosial.

Setelah beberapa hari bungkam, rekrutan anyar Manchester United itu akhirnya buka suara. Dia mengaku terpukul atas kegagalan itu dan meminta maaf terutama kepada fans the Three Lions.

Hasil Lengkap: Timnas Portugal Keok dengan Ronaldo, Hujan 6 Gol Spanyol Vs Brasil

Berikut permintaan maaf Sancho yang ia tulis di instagram:

Aku sudah menjalani beberapa hari untuk merenungkan final pada Hari Minggu dan masih merasakan emosi yang campur-campur. Aku ingin mengatakan maaf kepada seluruh rekan setimku, staf pelatih, dan terutama seluruh penggemar yang kukecewakan.

Ini adalah perasaan terburuk yang pernah kurasakan di dalam karierku. Bahkan perasaannya sulit diucapkan dengan kata-kata, tapi ada banyak sekali sisi positif yang bisa di ambil dari turnamen ini meskipun kekalahan itu akan terasa menyakitkan untuk waktu yang lama.

Apa yang pertama kupikirkan setiap kali bermain di pertandingan sepakbola selalu 'Apa yang kubisa untuk membantu timku? bagaimana aku akan menciptakan assist? bagaimana aku akan mencetak gol? bagaimana aku akan menciptakan peluang? Dan itulah apa yang sesungguhnya ingin kulakukan dengan penalti itu, membantu tim.
Aku siap dan percaya diri untuk mengambil penaltinya. Itu adalah momen-momen yang Anda impikan saat masih kanak-kanak, itulah mengapa aku bermain sepakbola. Itu adalah situasi tertekan yang Anda inginkan sebagai seorang pesepakbola.

Aku toh sudah mengonversi banyak penalti sebelumnya di level klub. Aku telah banyak berlatih baik untuk klub dan tim nasional jadi aku memilih menendang ke sudut tapi kali ini tidak berhasil. Kami semua memiliki ambisi yang sama. Kami menginginkan membawa pulang trofinya.

Aku tidak akan berpura-pura aku tidak melihat pelecehan rasial yang kuterima dengan Marcus dan Bukayo setelah pertandingan, tapi sedihnya ini bukanlah hal yang baru. Sebagai masyarakat kita mesti melakukan yang lebih baik, meminta pertanggung jawaban orang-orang ini. Kebencian tidak akan pernah menang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya