Beda Nasib Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di Olimpiade

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Sumber :
  • twitter.com/championsleague

VIVA – Dunia olahraga saat ini sedang semarak seiring bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020. Ribuan atlet bertarung demi supremasi negara dan individu. 

Kiprah Pemain Muda Berprestasi di Voli Fikri "Marjose" Sampai Tahun 2024

Olimpiade sering diartikan sebagai kesuksesan sebuah negara melahirkan atlet-atlet terbaik di dunia. Pasalnya, Olimpiade merupakan ajang olahrga multievent terbesar di dunia yang digelar empat tahun sekali.

Menelisik ke belakang pelaksanaan Olimpiade, dua pesepakbola terbaik di dunia saat ini, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun pernah tampil dalam ajang ini.

Pelajar SMPN 3 Binjai Sabet Medali Emas di Kejuaraan Taekwondo Kapolri Cup

Namun mereka tak bertemu, karena tampil di edisi yang berbeda. Adapun Ronaldo turun membela Timnas Portugl pada Olimpiade Athena 2004. Sedangkan Lionel Messi membela Timnas Argentina, di Olimpiade Beijing 2008.

Diminta Gabung Arsenal, Begini Jawaban Ngeles Mbappe

Nasib kedua megabintang sepakbola ini pun berbeda. Ronaldo saat itu tampil ketika usianya 19 tahun.

Timnas Portugal juga membawa tiga pemain senior yakni Fernando Meira yang berusia 26 tahun, Nuno Frechaut (26) dan Luis Boa Morte (27).

Di babak penyisihan, Portugal tergabung di Grup D bersama Maroko, Kosta Rika dan Irak.

Hasilnya, melansir Olympics, Portugal gagal bersinar. Kalah dengan skor identik 2-4 dari Irak dan Kosta Rika. Sementara di satu laga lagi, Portugal menang 2-1 atas Maroko. 

Portugal pun finis di babak penyisihan sebagai juru kunci. Ronaldo tak mampu berbuat banyak dan hanya mencetak satu gol (lawan Maroko). 

Sementara Messi memiliki nasib yang lebih baik ketimbang rival abadinya itu. Di Olimpiade Beijing 2008, Messi masuk kategori pemain junior alias U-23 karena usianya baru 21 tahun.

Timnas Argentina juga membawa pemain senior yakni Juan Roman Riquelme yang berusia 30 tahun, Nicolas Pareja (24) dan Javier Mascherano (24).

Hasilnya, Argentina yang saat itu juga diperkuat sejumlah pemain-pemain muda top seperti Sergio Aguero dan Angel di Maria menyapu bersih tiga laga di Grup A. 

Argentina mengalahkan Pantai Gading 2-1, Australia (1-0) dan Serbia (2-0). Di fase ini, Messi tampil dua pertandingan dan mencetak satu gol (vs Pantai Gading) serta satu assist (vs Serbia).

Di babak perempatfial, Argentina menang 2-1 atas Belanda. Messi pun turut menyumbang satu gol pada laga tersebut. Kemudian, keganasan Messi cs berlanjut di babak semifinal dengan mengalahkan Brasil 2-0.

Di partai final, alias perebutan medali emas, Argentina berhadapan dengan Nigeria. Hasilnya, Argentina keluar sebagai juara usai menang 1-0. Gol tunggal kemenangan Argentina dicetak oleh pemain sayap, Angel Di Maria.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya