- Mirror
VIVA – Air mata Lionel Messi bisa dibilang menghasilkan momen paling berkesan pada bursa transfer musim panas ini ketika sang megabintang mengucapkan salam perpisahan yang emosional dengan Barcelona.
Kemudian, penyerang berusia 34 tahun itu kembali mengeluarkan air mata haru setelah akhirnya bisa bersulang merayakan kesuksesan Timnas Argentina menjuarai Copa America 2021 di depan para pendukungnya.
Messi mengakhir penantian panjangnya untuk trofi Copa America saat Argentina mengalahkan Brasil di laga final turnamen tersebut pada awal musim panas ini.
Hattrick-nya melawan Bolivia pada Jumat pagi WIB, 10 September 2021, juga membuatnya memecahkan rekor lama Pele sebagai pencetak gol terbanyak di Amerika Selatan.
Messi memulai laga kontra Bolivia dengan satu gol di belakang Pele, tetapi golnya pada menit ke-77, ke-78, dan ke-79, pada kemenangan 3-0 Timnas Argentina, membutanya jadi memegang rekor baru atas nama sendiri.
Dalam wawancara usai laga yang emosional, Messi berkata: "Saya sangat gugup, saya hanya menikmati malam. Saya menunggu lama untuk ini," seperti dikutip dari Mirror, Jumat 10 September 2021.
"Kami memenangkan pertandingan yang merupakan hal terpenting dan sekarang kami bisa merayakannya," ucapnya.
Dalam kemenangan tersebut, Messi diarak keliling stadion bersama trofi Copa America. Sebanyak 21.000 suporter menikmati momen tersebut.
"Itu adalah momen unik (memenangkan Copa America) karena di mana dan bagaiman kami memperoleh gelar itu," ujarnya.
"Tak ada cara yang lebih baik untuk melakukannya dan bisa merayakan gelar sekarang, itu luar biasa. Ibu saya, saudara-saudara saya ada di sini di tribun. Mereka sangat menderita dan saya sangat senang," ungkapnya.
Tak lama kemudian, Messi mengunggah sebuah kalimat di Instagram: "Saya banyak bermimpi tentang hari ini dan terima kasih kepada Tuhan karena itu telah tiba."
"Saya tidak punyua kata-kata untuk berterima kasih atas semua cinta yang saya terima. Malam yang indah, saya sangat menikmatinya."
Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?
Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen
