Pep Guardiola Setuju Piala Dunia Dua Tahunan, Tapi Klopp...

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, bersama manajer Manchester City, Pep Guardiola
Sumber :
  • Sky Sports

VIVA – Wacana Piala Dunia setiap dua tahun sekali telah mengundang pro dan kontra dari berbagai kalangan. Manajer Manchester City, Pep Guardiola dan Liverpool, Juergen Klopp salah satu contohnya.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Saat ini Piala Dunia digelar setiap empat tahun sekali. Kualifikasinya digelar dalam empat periode yakni September hingga Oktober serta Maret. 

Ide menggelar Piala Dunia dua tahun pertama kali diusung oleh mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger. Alasannya, menurut pria yang kini menjabat Kepala Pengembangan Sepakbola Global FIFA itu, ingin menyajikan tontonan yang bermutu.

Media AS Sorot Kemenangan Timnas Indonesia Atas Vietnam: Patut Mendapat Pujian

Selain itu, Wenger menilai para pemain akan menjalani kompetisi yang lebih simpel karena kualifikasi tak perlu melewati proses panjang.

Guardiola pun sependapat dengan Wenger. "Piala Dunia luar biasa. Ini adalah turnamen terbesar dan, sebagai penonton, saya selalu menikmati menontonnya. Jika saya bisa menontonnya setiap dua tahun, itu bagus," kata Guardiola, dikutip Independent.

2 Pemain Timnas Indonesia Ini Pernah Hancurkan Skuad Erik Ten Hag

"Saya sepenuhnya setuju bahwa jika bukan Piala Dunia maka itu akan menjadi kompetisi lain - Piala Konfederasi atau membuat turnamen baru. Apa yang saya lihat telah diusulkan Wenger adalah turnamen dengan kualitas terbesar," sambungnya.

Sementara Klopp tak sepandapat dengan Guardiola dan Wenger. Dia menilai, Piala Dunia dua tahunan membuktikan FIFA memang mata duitan.

Klopp menegaskan, dengan Piala Dunia dua tahun sekali, FIFA tidak peduli dengan kesehatan fisik serta mental para pemain. 
Para pemain seharusnya mendapat waktu istirahat lebih banyak di tengah jadwal yang kian padat.

"Tidak ada olahraga lain di dunia dengan kalender melelahkan seperti ini, bahkan olahraga fisik pun tidak. Ada olahraga yang lebih menuntut fisik seperti atletik dan maraton, tapi mereka tidak berlari 20,30,atau 40 kali per tahunnya," kata Klopp.

"Kita semua tahu kenapa ini bisa terjadi. Meski orang bilang ini demi memberikan kesempatan untuk banyak negara, pada akhirnya semua demi uang. Ya, selalu seperti itu," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya