Tangis Jorginho dan Penyesalan 2 Penalti yang Gagal

Jorginho
Sumber :
  • instagram

VIVA – Gelandang Timnas Italia, Jorginho tak kuasa menahan tangis dalam wawancara usai pertandingan play-off Piala Dunia 2022 melawan Timnas Makedonia Utara. Bermain di Stadio Renzo Barbera, Jumat dini hari WIB 25 Maret 2022, mereka kalah 0-1.

Emil Audero Dilirik Timnas Indonesia, Netizen Masih Sakit Hati dengan Ucapan Bapaknya

Kekalahan yang begitu menyakitkan bagi Italia. Mereka yang diunggulkan dan bermain di markas sendiri malah kebobolan pada menit akhir pertandingan.

Jorginho benar-benar tidak percaya timnya mendapat hasil seperti ini. Padahal sepanjang pertandingan mereka tampil mendominasi.

Shin Tae-yong Beri Kabar Baik ke Emil Audero Sebelum Bertemu Ketum PSSI Erick Thohir

"Sulit untuk menjelaskan apa yang terjadi. Ini sangat menyakitkan," kata Jorginho, dalam wawancara bersama RAI Sport.

"Saya akan jujur, saya masih tidak percaya. Saya tidak berpikir kami kekurangan kreativitas, karena kami selalu mendominasi pertandingan dan menciptakan begitu banyak peluang. Sayangnya kami tidak bisa menghabisi mereka," tuturnya.

Timnas Indonesia Kebanyakan Naturalisasi? Italia Juga Juara EURO 2020 Berkat Naturalisasi

"Kami memainkan sepakbola yang bagus, kami memenangkan EURO musim panas lalu, tapi sayangnya dalam beberapa pertandingan terakhir, kami membuat kesalahan kecil dan tidak dapat pulih. Itu membuat perbedaan," imbuhnya.

Timnas Italia vs Makedonia Utara

Photo :
  • twitter.com/azzurri

Yang kemudian menambah penyesalan gelandang asal klub Chelsea tersebut adalah kegagalan penaltinya di fase grup lalu. Dalam dua pertandingan melawan Swiss, dia gagal penalti.

Alhasil Italia harus berada di urutan kedua klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa. Hal yang diakui Jorginho bakal terus menghantuinya.

"Rasanya menyakitkan ketika saya memikirkannya, karena saya masih terus berpikir mengenai itu. Itu akan menghantui selama sisa hidup saya," ujarnya.

"Melangkah ke sana dua kali dan tidak dapat membantu tim dan negara Anda adalah sesuatu yang akan saya bawa selamanya dan itu membebani saya."

"Orang-orang mengatakan, kami perlu mengangkat kembali kepala dan melanjutkannya. Tapi itu sulit."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya