Piala Dunia 2022 Qatar, Kesempatan Melihat Dunia Arab Lebih Luas

Desain stadion Piala Dunia Qatar 2022
Sumber :
  • http://www.qatar.to

VIVA – Piala Dunia 2022 di Qatar pada November 2022 mendatang diprediksi tidak akan seperti edisi-edisi Piala Dunia sebelumnya, ketika tuan rumah menghadapi tantangan logistik seperti menyediakan akomodasi yang cukup hingga mengatasi para penggemar yang susah dikendalikan.

Ini Pemain Korea Selatan yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Qatar, yang kurang lebih luasnya seperti Jamaika, juga menjadi negara terkecil yang akan menggelar turnamen akbar sepakbola itu dengan para penggemar dari 32 negara yang akan menyaksikan pertandingan di delapan stadion yang terletak di sekitar ibukota Doha.

Salah satu sisi positifnya adalah para fans akan dapat menjangkau seluruh arena pertandingan dengan mudah, memperbesar kemungkinan melihat lebih dari satu laga per harinya.

Laga Hidup dan Mati, Ini 5 Fakta Jelang Duel Yordania vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Hal itu kontras dengan pengalaman di Rusia dan Brazil di mana penonton sering harus terbang untuk menonton pertandingan di kota lain.

Akan tetapi, itu juga berarti pasar akomodasi Qatar akan penuh sesak. Penyelenggara memperkirakan 1,2 penggemar akan tiba di negara tersebut selama 28 hari penyelenggaraan turnamen akbar ini.

Intip Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23

Presiden FIFA Gianni Infantino, yang mewarisi keputusan mengizinkan Qatar menjadi tuan rumah setelah menggantikan Sepp Blatter yang terlibat skandal, pada awalnya melihat kemungkinan bagi negara-negara tetangga di kawasan untuk berbagi tugas menggelar turnamen tersebut.

Pemain Timnas Kanada rayakan keberhasilan lolos ke Piala Dunia 2022.

Photo :
  • Frank Gunn/The Canadian Press via AP

Namun, opsi itu dibatalkan dan Infantino masih ingin menggambarkan Piala Dunia itu sebagai kesempatan bagi para penggemar merasakan dunia Arab yang lebih luas.

"Akan ada akomodasi untuk setiap orang yang ingin tinggal di Qatar, tapi mungkin seseorang ingin merasakan sehari di Dubai atau Abu Dhabi atau Muscat atau Riyadh atau Jeddah atau di manapun di kawasan ini dan mereka akan memiliki kesempatan untuk pergi dan mengunjungi negara-negara lain selama tinggal di kawasan ini," kata Infantino dalam wawancara dengan Reuters.

"Itu yang pastinya kami juga rekomendasikan, karena saya kira salah satu pengalaman terbesar di Piala Dunia yang satu ini adalah kesempatan bagi orang-orang mendatangi suatu negara dan menjadi bagian dari dunia yang mungkin belum mereka ketahui," kata dia.

Saran yang masuk akal, tetapi itu hanya berlaku bagi mereka yang memiliki kantong tebal, belum lagi berlawanan dengan upaya penyelenggara di Qatar yang ingin membuat Piala Dunia kali ini terjangkau bagi para fan yang memiliki bujet pas-pasan.

Batas Atas Harga Penginapan

Jurnalis Reuters Simon Evans melaporkan dari Doha bahwa panitia juga menetapkan batas atas harga kamar-kamar hotel untuk para suporter, dengan harga kamar bintang tiga paling mahal dipatok 120 dolar AS.

Pemerintah Qatar menjanjikan 130.000 kamar, termasuk hotel dan 60.000 kamar di apartemen dan villa, ditambah sekitar 4.000 kamar di dua kapal pesiar serta sisanya di wisma suporter.

Kota Qatar.

Photo :
  • U-Report

Ofisial setempat juga mencoba memastikan para penggemar, yang terbiasa menikmati bir saat menonton pertandingan, memiliki sejumlah alternatif untuk bar-bar hotel untuk ekspatriat di mana harga satu kaleng bir pint bisa berharga 18 dolar.

Kendati alkohol biasanya tersedia di tempat-tempat tersebut, panitia mendirikan zona khusus bagi para fans di berbagai tempat selama turnamen sehingga para penggemar dapat melihat pertandingan dan minum dengan harga yang lebih familier.

"Harga alkohol akan dibatasi di zona fans itu, mirip dengan apa yang dibuat di Piala Dunia Klub FIFA 2019 di mana satu kaleng pint sekitar lima poundsterling," kata sumber Reuters.

Zona fan dan semua arena akan harus mampu mengakomodasi para penggemar dari 32 negara, tidak seperti di kebanyakan turnamen di mana negara-negara tuan rumah menyambut tamu dari dua negara saja.

"Saya yakin dengan banyaknya warga negara asing dan orang yang datang serta berbaur akan sangat menguntungkan, dan akan juga membuat serta mengangkat Piala Dunia menjadi pertemuan sosial yang benar-benar akbar," kata Infantino.

Pertemuan akbar itu juga bakal membutuhkan polisi serta petugas keamanan yang terampil mengingat sejarah turnamen sepak bola tak bisa lepas dari bentrokan suporter. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya