- twitter.com/realmadrid
VIVA Bola – Toni Kroos menjadi pemain yang menonjol dalam pertandingan Grup F Liga Champions 2022/2023 antara Real Madrid melawan Glasgow Celtic. Bermain di Celtic Park, Rabu dini hari WIB 7 September 2022, tim tamu unggul dengan skor 3-0.
Kroos memang tidak mencetak gol atau juga memberikan assist pada pertandingan ini. Karena yang menjadi pencetak gol Madrid ke gawang Celtic adalah Vinicius Junior, Luka Modric, dan Eden Hazard.
Yang memberikan assist untuk gol-gol tersebut adalah Federico Valverde, Hazard, dan Dani Carvajal. Lantas mengapa Kroos dianggap sebagai salah satu yang menonjol?
Mengutip Squawka, gelandang asal Jerman itu membuktikan diri sebagai pengumpan jitu dalam skuad Madrid. Sebagai gelandang, dia memiliki akurasi operan yang mumpuni.
Pemain Real Madrid rayakan gol Toni Kroos.
- ANTARA/AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU
Berkat passing-nya kepada rekan setim, Madrid bisa mengembangkan permainan. Menyerang dan kemudian mendapatkan peluang ke gawang tuan rumah.
Sepanjang bermain, total Kroos melakukan 136 sentuhan terhadap bola. Dia melakukan 124 kali percobaan passing kepada rekan setim. Dari semua itu, 119 di antaranya berjalan sukses.
Pemain Real Madrid, Toni Kroos
- realmadrid.com
Catatan statistik operan panjang dari pemain berusia 32 tahun itu juga luar biasa. Dari 19 kali percobaan, semuanya berlangsung dengan sukses.
Catatan itu juga yang membuat Kroos didapuk sebagai pemain terbaik dalam pertandingan Madrid melawan Celtic.
Andalan Lini Tengah Real Madrid
Para Pemain Real Madrid Merayakan Gol ke Gawang Celtic
- Twitter: Real Madrid
Kroos sejak beberapa tahun terakhir jadi andalan di lini tengah Madrid. Dia menjadi favorit beberapa pelatih bersama Modric dan Casemiro.
Namun kini Casemiro sudah tidak ada dalam skuad Madrid. Sebab, pemain asal Brasil itu memilih untuk bergabung dengan Manchester United.
Sebagai gantinya, tim berjuluk Los Blancos memiliki sosok Aurelien Tchouameni. Gelandang muda asal Prancis itu bertugas mengimbangi pergerakan Modric dan Kroos di lini tengah.
Trio lini tengah Madrid itulah yang menjadi motor tim dalam mengatur alur serangan. Saat melawan Celtic, penguasaan bola anak asuh Carlo Ancelotti mencapai 64 persen.
Terhitung mereka melakukan 12 kali percobaan ke gawang lawan. Enam di antaranya mengarah tepat ke sasaran.
Bermain di markas lawan tak lantas membuat Madrid sebagai tim yang tidak diuntungkan. Mereka justru bisa mendominasi.
