Granit Xhaka: Timnas Swiss Tidak Perlu Ikuti Jejak Timnas Jerman

Kapten Timnas Swiss, Granit Xhaka
Sumber :
  • twitter.com/EURO2020

VIVA Bola - Kapten Timnas Swiss, Granit Xhaka tegaskan bahwa timnya tidak akan mengikuti jejak Timnas Jerman dengan melakukan protes terkait larangan LGBT tidak boleh datang menyaksikan Piala Dunia 2022 Qatar.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

Panitia penyelenggara Piala Dunia dan FIFA telah memberikan larangan ketat terkait penggunaan ban kapten yang bertulisan 'One Love'. Pasalnya hal tersebut sangat bertolak belakang dengan pemerintahan Qatar.

Pemain Timnas Jerman protes atas larangan ban kapten One Love oleh FIFA

Photo :
  • AP Photo/Ricardo Mazalan
Ini Pemain Korea Selatan yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

One Love itu sendiri merupakan salah satu kampanye untuk menyuarakan kebebasan bagian komunitas LGBT. Seperti diketahui, bahwa sebelum pertandingan dimulai saat menghadapi Jepang. Pada saat sesi foto bersama Timnas Jerman melakukan pose tutup mulut sebagai salah satu kritikan terhadap FIFA dan Pemerintah Qatar.

Timnas Jerman menjadi salah satu negara yang bermain di Piala Dunia yang gencar menyuarakan kebebasan bagi komunitas LGBT untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 Qatar secara langsung ke stadion.

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024

Dilansir Metro.co.uk, Kamis 24 November 2022. Ketika Timnas Swiss akan menghadapi Kamerun pada hari ini. Granit Xhaka tidak akan menggunakan ban kapten bertulisan 'One Love'. Pemain Arsenal tersebut akan menghormati segala keputusan FIFA dan pihak penyelenggara.

"Saya rasa kami tidak perlu melakukan hal apapun. Kita harus menghormati aturan dan kami hanya fokus pada tim. Kami datang kesini hanya untuk bermain sepakbola," ungkap Granit Xhaka.

Kapten Timnas Swiss, Granit Xhaka

Photo :
  • instagram.com/granitxhaka

Sementara Timnas Jerman memberikan tanggapan mengenai komunitas LGBT, bahwa Komunitas LGBT merupakan keberagaman dan saling menghormati. Selain itu juga, LGBT adalah bagian dari hak asasi manusia yang tidak bisa dinegosiasikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya