Argentina Vs Polandia di Piala Dunia, Akhir Tragis Lionel Messi di Tangan Lewandowski?
- AP Photo/Luca Bruno
VIVA – Lionel Messi dan Argentina menghadapi pertandingan sulit melawan Polandia pada pertandingan pamungkas Grup C Piala Dunia di Stadion 974, Doha kamis dinihari WIB, 1 Desember 2022.
Piala Dunia 2022 adalah kesempatan terakhir Messi untuk keluar dari bayang-bayang Diego Maradona. Namun sejauh ini, performa Tim Tango belum cukup memuaskan.
Argentina dikejutkan oleh Arab Saudi pada pertandingan pertamanya, sebelum kembali ke jalurnya dengan kemenangan 2-0 atas Meksiko di mana Messi mencetak gol pembuka.
Artinya, dengan hanya satu pertandingan tersisa di Grup C, Argentina tetap dalam peluang untuk maju ke babak sistem gugur dalam kampanye Piala Dunia kelima Messi ini.
Argentina kini berada di urutan kedua klasemen Grup C dengan tiga poin, satu poin di belakang pemimpin Grup C Polandia.
Kemenangan dalam pertandingan melawan Polandia akan memastikan langkah Lionel Messi dan Argentina ke babak 16 besar..
Bek Lisandro Martinez mengatakan tim dalam kondisi terbaik termasuk Messi. Pemain Manchester United ini mengaku timnya semakin membaik setelah kekalaan dari Arab Saudi
“Semuanya bermuara pada detail. Kami melihatnya dengan gol Messi. Sebelumnya pertandingan (melawan Meksiko) sangat ketat," kata Martizen, dilansir Mirro.
“Kami tahu kemampuan kami. Kami bisa bermain lebih baik dan kami tahu kami belum mencapai level terbaik kami. Tapi kami berusaha,” tambahnya.
Argentina menghadapi tim Polandia yang dipelopori oleh striker ikoniknya sendiri, Robert Lewandowski, yang mencetak gol Piala Dunia pertamanya melawan Arab Saudi.
Lewandowski yang berusia 34 tahun, merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa negaranya seperti Messi.
Meski sempat gagal mengeksekusi penalti saat bermain imbang 0-0 melawan Meksiko di pertandingan pembukaan Polandia tetapi, Lewandowski menebus dirinya dengan gol kedua dalam pertandingan 2- 0 kemenangan atas Arab Saudi.
Dan manajer Argentina Lionel Scaloni sangat memuji Lewandowski, menyebutnya sebagai "pemain top".
“Merupakan keistimewaan dan kesenangan untuk melihatnya dari dekat sebagai penggemar sepak bola,” kata Scaloni.
“Apakah dia berada di level yang sama dengan Messi? Anda hanya harus menikmati pemain yang begitu bagus. Mengapa membandingkan satu pemain dengan yang lain. Itu tidak membantu.”
