- Ibc.co.uk
VIVA Bola – Beban atas kekalahan Timnas Inggris kontra Timnas Prancis di perempatfinal Piala Dunia 2022 seolah-olah tertuju kepada Harry Kane.
Seperti yang diketahui, ia gagal mengeksekusi penalti kedua yang diberikan untuk Inggris setelah Mason Mount dilanggar oleh Theo Hernandez pada menit ke-83. Padahal Kane mempunyai kesempatan menyamakan kedudukan saat Prancis unggul 2-1.
Kegagalan di laga krusial tentu akan membekas di memori para pemain. Namun pelatih kinerja olahraga ternama Jeremy Lazarus yakin bahwa penyerang Tottenham Hotspur akan pulih dari trauma kegagalannya.
“Dia memiliki orang-orang yang menyemangatinya dan saya rasa itu penting,” katanya seperti yang dikutip dari Scotland Herald.
Menurut Lazarus, wajar jika Kane merasakan trauma usai gagal membawa pasukannya melaju ke semifinal. Tapi ia harus bisa pulih dari rasa bersalah tersebut.
“Ini adalah peristiwa besar, jika ada sisa trauma atau hal negatif, dia harus menemukan cara untuk menghadapinya daripada menyimpan sendiri,” lanjut Lazarus.
Lazarus mengakui bahwa ia terkejut dengan kegagalan penalti tersebut. Tapi ia meyakinkan bahwa orang-orang di sekitar Kane akan menguatkannya untuk bangkit dari keterpurukan.
“Saya terkejut, hanya dari apa yang Anda lihat di TV, dia pria memiliki keluarga baik dan tidak akan berbuat yang aneh-aneh. Dia mempunyai pendukung baik di sekelilingnya,” tutur Lazarus.
Tapi Lazarus tidak menyalahkan Kane karena menjadi eksekutor penalti yang kedua kali. Hal tersebut justru tindakan yang tepat dengan tidak melempar tanggung jawab ke pemain lain.
“Dalam situasi apapun ketika ada penalti kedua dalam sebuah pertandingan, itu bakal menjadi lebih banyak tipuan. Bahkan lebih dari permainan poker,” ucapnya.
“Itu memberi lebih banyak tekanan pada penyerang, penjaga gawang dalam situasi itu tidak berada di bawah tekanan sama sekali. Dia mungkin penendang penalti terbaik tapi itu justru tekanan tambahan,” ujar Lazarus.