Langkah Berani Al Nassr, Cristiano Ronaldo dan Arab Saudi Sama-sama Untung

Cristiano Ronaldo
Sumber :
  • instagram

VIVA BolaEropa umumnya memandang kepindahan Cristiano Ronaldo ke Liga Arab Saudi untuk bergabung dengan klub Al Nassr dengan bayaran 200 juta euro per musim sampai 2025 sebagai tirai untuk akhir karir sang megabintang.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Walau sudah lama dikabarkan bakal pindah ke Timur Tengah, kepastian pemain bintang yang selalu bermain untuk klub-klub raksasa Eropa itu tetap mengejutkan dan memicu spekulasi mengenai akhir karirnya.

Dia sudah berusia 37 tahun sehingga terlihat memang di senja karirnya. Benarkah karir Ronaldo telah tamat?

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Pertanyaan itu selalu diajukan sejak dia melalui musim yang buruk bersama Manchester United sampai kontraknya diputus gara-gara wawancara kontroversial menjelang kickoff Piala Dunia 2022.

Benarkah dia pindah hanya karena uang besar yang ditawarkan Saudi sampai dia kini menyandang status atlet termahal di dunia? Adakah obsesi lain yang mungkin lebih mulai sekadar demi uang? Jangan-jangan dia memiliki motif sama dengan legenda global, Pele, yang wafat belum lama ini?

Rafael Struick Absen Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23

Pele tak pernah bermain di Eropa. Namun begitu, dia menjadi pesepakbola yang kebesarannya tak tertandingi siapa pun, termasuk jebolan-jebolan Eropa yang langganan menjadi pesepak bola terbaik di dunia.

Tapi Pele yang dianggap harta karun nasional oleh pemerintah Brasil sehingga dia terlarang meninggalkan Brasil demi klub-klub besar di Eropa, kemudian memilih Amerika Serikat saat senja karirnya sudah dekat.

Pele yang konsisten apolitik sampai akhir hayatnya, terlihat kemudian terobsesi mempopulerkan sepakbola di Amerika Serikat yang lebih menyukai bola basket, hoki, bisbol dan rugby yang disebut 'american football' di negeri ini.

Pele berhasil mengubah wajah sepakbola AS sampai beberapa tahun kemudian liga sepakbolanya yang dikenal dengan Major League Soccer (MLS) pun tak lagi inferior terhadap NBA, MLB dan NLF.

Siapa tahu motif sama ada dalam pikiran Ronaldo karena menerima pinangan Saudi walaupun sepakbola di negeri ini sudah lama menjadi cabang terpopuler di sana dan fakta bahwa tak ada klub besar Eropa yang bersedia menampung dirinya.

Saudi sendiri berbeda dengan Saudi yang dulu. Di bawah pemimpin de facto Pangeran Mohammad bin Salman, negeri ini agresif memoles citra internasionalnya menjadi lebih terbuka dan modern dengan salah satunya menyemarakkan kembali kehidupan seni dan budaya, termasuk olahraga.

Di satu sisi citra besar Ronaldo dapat membantu menaikkan citra Saudi, khususnya olahraga. Perekrutan Ronaldo tak lama setelah timnas Saudi tampil menawan selama Piala Dunia 2022 dengan menjadi satu-satunya tim dalam hampir tiga tahun terakhir ini bisa mengalahkan Argentina yang kini juara dunia.

Bayaran sebesar 200 juta euro per tahun yang bakal sulit disamai siapa pun dalam waktu dekat ini adalah gambaran mengenai betapa tingginya Saudi menghargai Ronaldo karena membayangkan manfaat dan insentif besar yang bakal didapatkan negara kerajaan itu.

"Perekrutan ini tak saja akan menginspirasi klub sepakbola kita dalam mencapai sukses lebih besar lagi namun juga menginspirasi liga kita, bangsa kita dan generasi mendatang, putra putri kita, untuk menjadi yang terbaik menurut versinya," kata Menteri Olahraga Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal via Twitter.

Ronaldo Tak Sabar Bermain

Pangeran Abdulaziz mendoakan Ronaldo dan keluarga betah di Saudi sembari menjanjikan sambutan yang hangat dan terbuka untuk nyaman ditinggali sang megabintang beserta keluarga.

Ini adalah pesan Saudi kepada dunia bahwa mereka terbuka untuk siapa pun tanpa melihat asal usul dan keyakinan serta cara hidupnya.

Sebaliknya Ronaldo memiliki kesempatan mengenalkan cara bermain dan cara mendekati kehidupan lewat sepak bola, kepada Saudi. Ini sungguh transfer budaya yang hebat yang bisa perlahan menghapus citra buruk kedua belah pihak.

Ronaldo bisa membuat dirinya seperti Pele ketika membuat sepak bola AS dilirik bangsanya sendiri saat memutuskan bermain untuk New York Cosmos pada 1975 setelah lama membela Santos di Brazil dan tiga kali mengantarkan Brazil menjuarai Piala Dunia.

Pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk sebuah timnas dengan 118 gol itu diyakini bakal kian populer di Timur Tengah dan dunia Arab, serta kawasan-kawasan lain di dunia yang yang memiliki koneksi kuat dengan Saudi, khususnya karena kesamaan keyakinan.

Sebaliknya dengan menarik Ronaldo, kini Saudi memberi pesan kepada dunia bahwa pemain-pemain terbaik dari berbagai negara bisa dengan mudah mereka tarik.

Ronaldo membuat Saudi semakin bisa mempercantik citra internasionalnya yang agresif dilakukan penguasa mereka agar keinternasionalan dan modernitas Saudi kian terasa oleh dunia.

Sebelum ini pun di berbagai arena, sudah terlalu banyak cabang olahraga yang tergoda menjadikan Saudi sebagai venue bergengsi, termasuk tinju, Reli Dakar dan Formula 1.

Bahkan untuk golf, Saudi menciptakan turnamen besar yang menyaingi turnamen-turnamen yang sudah mapan, lewat seri LIV Golf yang menggoda bintang-bintang golf kelas dunia seperti Dustin Johnson untuk mengikutinya hingga bersedia meneken kontrak senilai 125 juta dolar AS.

Saudi juga mengerahkan kekuatan modalnya yang demikian besar untuk membeli tim-tim olahraga di dunia, termasuk Newcastle United di Liga Inggris pada 2021 dan sampai kini terus memonitor peluang membeli Manchester United dari keluarga Glazer.

"Saya tak sabar untuk segera mengalami liga sepakbola baru di negara yang berbeda," kata Ronaldo yang lama membela Manchester United, Real Madrid dan Juventus.

"Visi yang dijalankan Al Nassr amat inspiratif dan saya senang bergabung dengan rekan-rekan satu tim saya sehingga bersama-sama membantu tim mencapai kesuksesan lebih besar lagi," kata Ronaldo yang berfoto bersama kostum biru kuning Al Nassr dengan nomor punggung tujuh yang sudah inheren dengan dirinya.

Al Nassr sudah sembilan kali menjuarai Liga Arab Saudi yang terakhir terjadi pada 2019.

Termahal Sepanjang Masa

Ronaldo terbang ke Teluk setelah satu tahun gagal bersama United mencapai Liga Champions kendati menduduki urutan ketiga dalam daftar pencetak gol Liga Inggris musim lalu.

Kontraknya kemudian diputus Manchester United menyusul wawancara kontroversial yang di antaranya mengecam pemilik Setan Merah dan pelatih Erik ten Hag saat dia masih bersama Portugal bertualang dalam Piala Dunia 2022.

Dalam Piala Dunia itu dia tercampakkan dengan menjadi cadangan termasuk dalam laga perempat final melawan Maroko yang menghentikan langkah Portugal.

Tidak seperti Lionel Messi yang puluhan tahun bersaing dengan dia, Ronaldo melalui Piala Dunia 2022 dengan cara yang berantakan.

Namun itu tak membuat dia kehilangan predikat megabintang. Pun, statusnya sebagai salah satu atlet bergaji tertinggi di dunia yang selama di MU memiliki bayaran per tahun 28 juta euro di luar bonus.

Selama 2022, menurut majalah Forbes, Ronaldo adalah atlet dengan bayaran tertinggi ketiga di dunia setelah pebasket LeBron James dan Lionel Messi yang baru saja menjuarai Piala Dunia.

Kini di penghujung tahun, dan kemudian mulai tahun depan, sampai tahun-tahun setelahnya, Ronaldo menyandang atlet dengan bayaran paling tinggi sepanjang masa.

Sebagai perbandingan, dengan bayaran per tahun 200 juta euro atau 209 juta dolar AS, Ronaldo melampaui gaji per tahun Kylian Mbappe sebesar 125 juta dolar AS dan Lionel Messi sebesar 110 juta dolar AS.

Selain amat pantas untuk seorang Ronaldo, harga selangit dari Saudi itu juga melukiskan bagaimana tingginya Saudi menggantungkan harapan kepada dia.

Harga setinggi itu juga menggambarkan betapa hebatnya kemampuan finansial Saudi sehingga olahraga global merasa Saudi sanggup membeli siapa pun dan tim apa pun yang tak bisa dibeli pihak lain.

Sebaliknya, Ronaldo berkesempatan menyuntikkan gaya hidup, etos profesional modern dan mungkin juga kultur baru, dalam sistem olahraga serta mungkin juga gaya hidup Saudi yang oleh sebagian kalangan di dunia ini dipandang sebagai ortodoks.

Dari Ronaldo pula, Saudi mendapatkan kendaraan pemasaran yang begitu besar dalam menyebarluaskan rencana-rencana dan perkembangan-perkembangan modern di Saudi kepada dunia yang lebih dari sekadar tentang liga dan sepakbolanya.

Dia bisa semakin memoles citra positif Saudi, sebaliknya citra global Ronaldo pun bisa membesar, khususnya di kawasan-kawasan non Eropa bahwa, seperti Pele, dia mempedulikan sepak bola bukan arus utama. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya