Ketika Timnas Israel Dimusuhi dan Terusir dari Asia hingga Ngungsi ke Eropa

Bomber Timnas Jerman, Timo Werner jebol gawang Israel.
Sumber :
  • AP Photo/Michael Probst

VIVA Bola – Keikutsertaan Timnas Israel pada Piala Dunia U 20 2023 di Indonesia menuai pro dan kontra. Partisipasi Israel menjadi polemik, karena banyaknya penolakan dari berbagai pihak.

Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat

Ternyata, penolakan terhadap Israel bukan hanya terjadi di Indonesia. Timnas Israel yang seharusnya berada di Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) harus terusir ke Eropa (UEFA).

Jika berbicara sejarah, Israel merupakan salah satu negara pendiri Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Mereka sempat menjadi anggota AFC pada 1954 hingga dikeluarkan pada 1974. Kok bisa?

Bursa Saham Asia Kompak Anjlok Imbas Eskalasi Konflik Iran-Israel, BEI Buka Suara

Dilansir berbagai sumber, saat masih menjadi bagian dari AFC, Israel cukup berprestasi. Mereka dua kali menjadi runner up Piala Asia pada 1956 dan 1960, serta sekali menjadi juara pada 1964 saat menjadi tuan rumah. 

Israel juga sempat lolos ke Piala Dunia 1970, saat masih menjadi anggota AFC. Hingga kini, itu menjadi satu-satunya penampilan Israel di Piala Dunia. 

Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Nasib Israel di AFC mulai mengalami masalah pada 1957. Saat itu, negara-negara Arab yang tergabung dalam Arab League melakukan aksi boikot terhadap Israel. Itu tak lepas dari konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina

Di Kualifikasi Piala Dunia 1958, sejumlah negara ramai-ramai menolak melawan Israel. Selain Timnas Indonesia, hal serupa dilakukan Turki, Mesir, Sudan, dan bahkan Belgia. 

Israel nyaris lolos ke Piala Dunia 1958 tanpa bertanding sama sekali. Namun, FIFA mengadakan partai playoff tambahan antara Israel melawan Wales. Israel akhirnya gagal lolos karena kalah dua kali saat menghadapi Wales. 

Timnas Israel di EURO U-19 2022 melawan Inggris

Photo :
  • football.org.il

Pada 1964, Israel terpilih menjadi tuan rumah Piala Asia. Sejumlah negara memilih mundur di babak kualifikasi, dari mulai Myanmar, Pakistan, Singapura, Kamboja, Indonesia, Jepang, Filipina, China, Afghanistan, Ceylon (Sri Lanka), dan Iran.

Akhirnya empat tim lolos ke Piala Asia 1964 yang diselenggarakan secara round robin. Selain Israel, ada India, Korea Selatan dan Hong Kong. Israel menjadi juara usai menang dalam tiga pertandingan. 

Terusir dari Asia 

Aksi menolak melawan Timnas Israel kembali terjadi di Asian Games 1974. Di penyisihan grup B putaran kedua, Korea Utara dan Kuwait menolak melawan Israel. Israel lolos ke final dengan hanya melakoni satu laga di putaran kedua, dengan menekuk Burma 3-0. Namun, Israel harus puas dengan medali perak usai kalah 0-1 dari tuan rumah Iran di final. 

Setelah itu, negara anggota AFC mengadakan pemungutan suara yang diajukan oleh Kuwait. Hasilnya, 17 negara ingin Israel keluar dari AFC, 13 berpendapat sebaliknya. Sedangkan enam negara memilih absen. Israel pun resmi terusir dari Asia. 

Nasib Israel menjadi terombang-ombing usai lepas dari AFC. Mereka sempat berkompetisi di UEFA saat mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1982. 

Setelah itu, Israel sampai mengungsi ke Oseania. Mereka menjadi bagian dari OFC pada 1985 hingga 1989. Mereka mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1986 dan 1990 lewat jalur OFC. 

Pada 1991, klub-klub Israel mulai mengikuti kompetisi di bawah naungan UEFA. Dan akhirnya pada 1994, mereka mendapatkan keanggotaan UEFA secara penuh. Ini terjadi setelah 20 tahun Israel terusir dari Asia. 

Sebagai negara Eropa, Israel hanya menjadi tim pelengkap. Mereka selalu gagal lolos ke Piala Dunia maupun Piala Eropa.

Baru di Piala Dunia U-20 2023 Israel mencatat sejarah. Mereka untuk kali pertama memastikan tiket ke Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya