- AP Photo/Francois Mori
VIVAnews - Kegagalan Perancis meraih hasil maksimal di Piala Dunia 2010 membuat tim ini mulai terpecah. Sesudah Nicolas Anelka cekcok dengan pelatih Raymond Domenech, kini Patrice Evra angkat suara soal 'pengkhianat' di dalam tim Ayam Jantan.
"Masalah di Perancis saat ini bukanlah Anelka, tapi yang ada di antara kami," kata Evra dikutip dari Football Italia, Minggu 20 Juni 2010.
"Kami harus melenyapkan pengkhianat di dalam grup karena dia ingin menyakiti tim ini."
Evra menolak menyebut siapa pengkhianat yang dimaksud. Sebab, hingga saat ini Evra sendiri belum tahu siapa pengkhianat yang ia tuding. Namun aroma penghianat, kata Evra, sudah dirasakan.
"Bukan tikus kecil yang ada di ruang ganti tapi datang dari seseorang yang berasal dari tim dan ingin menyakiti tim," tambah Kapen tim Ayam Jantan itu.
Pernyataan ini tentu makin menajamkan perpecahan di tubuh tim Le Blues. Bukan sikap yang baik mengingat Perancis tengah berjuang untuk lolos dari penyisihan Grup A Piala Dunia 2010.
Dalam dua pertandingan, Evra cs baru meraih satu poin. Hasil imbang melawan Uruguay dan dipermalukan 0-2 oleh tim asal Amerika Selatan, Meksiko.
Domench menyebut timnya 'butuh keajaiban' untuk bisa lolos ke fase selanjutnya. Sebab meski menang di laga akhir melawan Afrika Selatan, Perancis juga bergantung dari hasil pertandingan Meksiko kontra Uruguay.
Jika Meksiko-Uruguay berakhir imbang dan Perancis menang atas Afsel, poin Perancis masih tidak cukup untuk lolos. Sebab Meksiko dan Uruguay akan mengoleksi poin lima dan Perancis hanya empat.