Dunga Murka Kaka Diusir Wasit

Kaka (no.10) diusir wasit Stéphane Lannoy
Sumber :
  • AP Photo/Yves Logghe

VIVAnews - Lolosnya Brasil ke babak 16 besar Piala Dunia 2010 harus dibayar mahal dengan diusirnya Ricardo Kaka di menit 88. Kaka mendapat dua kartu kuning setelah terlibat insiden dengan dua pemain Pantai Gading di penyisihan Grup G, Minggu 20 Juni 2010 (Senin dini hari WIB).

Bertanding di Soccer City Stadium, Johannesburg, Kaka mendapat kartu kuning pertama di menit 85 setelah mendorong Yaya Toure. Tiga menit pasca kartu itu pemain Real Madrid ini kembali mendapat kartu kuning kedua setelah Kedar Keita mendramatisir dorongan sikut Kaka.

Dalam tayang ulang terlihat Kaka sedikit mendorong dada Keita yang menjaganya. Namun Keita langsung mengerang berguling-guling kesakitan seperti dipukuli di bagian wajah. Insiden sempat menghentikan pertandingan sementara karena kedua tim membela masing-masing pemainnya.

Tapi wasit asal Perancis Stéphane Lannoy tanpa ampun langsung mengusir Kaka. Kartu merah inilah yang membuat kesal pelatih Brasil, Dunga.

"Pengusiran Kaka sama sekali tidak bisa dibenarkan. Itu adalah pertandingan yang kompleks. Menurut saya pertandingan yang sangat melibatkan fisik," keluh Dunga dilansir The World Game, pasca pertandingan.

Dunga juga mengeluhkan kalau sebenarnya anak asuhnya-lah yang harusnya mendapat pembelaan dari wasit. Sebab, kata Dunga, pasukan Brasil lebih sering dikasari pemain Pantai Gading.

"Kaka yang dilanggar dan malah Kaka yang dihukum," keluh Dunga.

Di akhir pertandingan Brasil memang akhirnya menang 3-1 atas Pantai Gading. Dua gol disumbang Luis Fabiano di menit 25 dan 51. Sedangkan satu gol lagi disumbang Elano di menit 62. Satu-satunya gol balasan The Elephants -julukan Pantai Gading- disumbang Didier Drogba di menit 79.

Tapi Dunga ingin mengucapkan selamat pada tim Si Gajah. Pasalnya Keita cs bisa meraih kartu kuning lebih sedikit dengan pelanggaran yang lebih banyak.

"Kami bermain lebih baik dari Pantai Gading dan menerima kartu lebih dibanding lawan kami tanpa melakukan pelanggaran berarti."

Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum
Tim Pemenangan Edy Rahmayadi saat mengambil formulir Cagub Sumut 2024, di DPW PKS Sumut.(B.S.Putra/VIVA)

Sinyal PKS Kembali Dukung Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara?

Mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), memiliki komunikasi yang baik. Sehingga, PKS menganggap mantan Pangkostrad sahabat.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024