Kocak! Timnas Finlandia Salah Panggil Pemain, Malah Panggil Pemain Umur 51 Tahun
- CNN Sports
Finlandia, VIVA – Insiden unik terjadi di Timnas Wanita Finlandia. Pelatih kepala Outi Saarinen secara tidak sengaja memanggil pemain yang sudah pensiun selama hampir tiga dekade untuk membela tim nasional. Saarinen berniat memanggil Nanne Ruuskanen (23 tahun), bek muda yang bermain di Djurgården, namun yang dipanggil justru Stina Ruuskanen (51 tahun), mantan pemain timnas yang gantung sepatu 29 tahun lalu.
Kesalahan administratif ini baru disadari setelah daftar pemain resmi diumumkan, sehingga Stina tercatat secara formal dalam skuad dan Nanne kehilangan kesempatan tampil. Saarinen pun langsung meminta maaf kepada seluruh pihak yang terdampak atas kekeliruan ini.
"Nanne tentu kecewa, tapi ia menerima situasi ini dengan besar hati. Ini sepenuhnya kesalahan kami dan saya sangat menyesal," kata Saarinen dilansir CNN International.
Menariknya, Stina merespons kejadian ini dengan humor.
"Saya tetap siap bermain! Saya baru kemarin main di liga hobi, jadi kondisi saya tidak terlalu buruk," ujarnya sambil tertawa.
Timnas Finlandia sendiri bermain imbang 1-1 melawan Serbia di ajang UEFA Nations League, hasil yang membuat mereka gagal memuncaki grup.
Jika Terjadi di Timnas Indonesia: Bayangkan Salah Panggil Robby Darwis
Bayangkan jika kejadian ini terjadi di Timnas Indonesia. Misalnya, pelatih memanggil Robi Darwis (21 tahun), gelandang muda Persib yang tengah bersinar, tapi yang dipanggil malah Robby Darwis (60 tahun), legenda hidup Persib dan Timnas era 80-90an.
Robby Darwis
- VIVAnews/Fernando Randy
Atau lebih lucu lagi, saat hendak memanggil Emil Audero Mulyadi, kiper keturunan yang kini bermain di Serie A, justru surat panggilan nyasar ke Dedi Mulyadi, seorang politisi senior yang jelas-jelas bukan pesepak bola.
Tentu jika sampai terjadi, kasus seperti ini akan menjadi bahan candaan besar di media sosial Indonesia.
Pentingnya Ketelitian Administrasi di Sepak Bola
Dari kasus Finlandia ini, Timnas Indonesia dan PSSI bisa mengambil pelajaran penting: profesionalisme administrasi adalah bagian krusial dari tim nasional modern. Salah ketik, salah input data, atau kelalaian dalam verifikasi bisa berdampak besar, bahkan fatal.
Beberapa langkah yang perlu dipastikan:
- Verifikasi ganda: Setiap nama yang dipanggil harus dicek minimal oleh dua staf berbeda.
- Penggunaan database digital terintegrasi: Memastikan data pemain selalu diperbarui dan otomatis memverifikasi usia, klub, dan status aktif.
- Transparansi dan klarifikasi cepat: Jika terjadi kesalahan, respons resmi perlu segera disampaikan agar tidak menimbulkan kegaduhan di publik.
Dengan proses yang ketat, insiden seperti ini bisa dihindari, dan Timnas Indonesia akan semakin profesional dalam semua lini, baik di dalam maupun luar lapangan.