- VIVAnews/Banjir Ambarita
VIVAnews - Persipura Jayapura tidak main-main dalam mengemban tugasnya sebagai tuan rumah pagelaran AFC Cup 2011. Stadion Mandala sebagai kandang Tim Mutiara Hitam kini sudah dipersolek untuk memenuhi syarat yang diajukan oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Jansen Monim seluruh ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan AFC, sudah 90 persen realisasi pengerjaannya. Diperkirakan Jumat 1 April ini seluruh seluruhnya sudah bisa rampung.
Dalam beberapa hari ke depan Stadion Mandala bakal juga bakal steril dari akses masyarakat umum. Agar lapangan maupun fasilitas stadion akan dapat terjaga sampai laga internasional AFC selesai dilaksanakan di Jayapura.
"Semua sudah siap. Giant Screen (layar raksasa) dicoba malam ini (Kamis) dan pagar pembatas serta hal-hal lain yang jadi persyaratan sudah kita pasang dan besok (Jumat) mungkin semua sudah selesai semuanya," kata Jansen seperti dilansir situs persipurajayapura.com, Kamis malam 31 Maret 2011.
Laga perdana di Stadion Mandala juga dimanfaatkan Dinas Pekerjaan Umum setempat untuk menyerukan rasa tanggung jawab dari masyarakat sekitar. "Sangat mahal kami membangun Stadion Mandala. Selama tiga tahun kami membangun stadion ini. Membutuhkan dana miliaran rupiah untuk bisa membuat Stadion Mandala menjalankan pertandingan internasional," kata Jansen lagi.
"Giant screen saja senilai Rp7 milyar. Karena itu, sekali lagi saya himbau kita semua untuk menjaga dan merawat fasilitas dalam stadion."
Lawan pertama Persipura di Stadion Mandala adalah Chonburi FC pada 13 April nanti. Diperkirakan dua hari sebelum kick off, tim tamu asal Thailand itu akan mendarat di bumi Jayapura. Lawan berikutnya adalah South China asal Hongkong pada 3 Mei 2011.
Chonburi FC, South China, dan East Bengal dari India, tergabung bersama Persipura di Grup H. East Bengal sudah lebih dulu dihadapi Persipura di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dan berakhir dengan kemenangan telak 4-1 untuk Persipura.
Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia
Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga
