- yahoosport
VIVAnews - FC Porto terlalu perkasa bagi wakil Rusia Spartak Moskow. Klub Portugal ini berhasil menaklukkan tuan rumah Spartak 2-5 pada leg 2 babak perempatfinal Europa League.
Dengan hasil ini, Porto berhasil merebut satu tiket semifinal dengan agregat mengagumkan 10-3. Di empat besar, Porto akan menunggu pemenang duel Villarreal kontra FC Twente sesaat lagi.
Sebagai catatan, pada leg 1 Villarreal unggul juga dengan skor 5-1 dan berpeluang besar menjadi lawan Porto.
Tandang ke Luzhniki Stadion, Jumat 15 April 2011, Porto kembali menunjukkan keperkasaannya seperti di leg 1. Meski sempat dikejutkan dengan gebrakan bek sayap Spartak Aiden McGeady, Porto tetap tampil dominan.
Pesta gol Porto dimulai lewat gol striker Givaldinho Hulks pada menit 26. Tim besutan André Villas-Boas berhasil menambah gol sebelum turun minum. Cristian Rodriguez berhasil mencetak gol di masa injury time sekaligus menutup babak pertama dengan skor 2-0.
Porto makin menggila. Pertandingan babak kedua belum genap dua menit, Fredy Guarin berhasil menggandakan keunggulan menjadi 3-0. Tuan rumah Spartak sempat memperkecil ketinggalan 3-1 lewat gol Artem Dzjuba.
Namun Porto kembali menjebol gawang Spartak lewat tandukan Radamel Falcao pada menit 54 sekaligus merubah kedudukan menjadi 4-1. Ini menjadi gol ke-11 Falcao di pentas Europa League musim ini.
Spartak sempat kembali memperkecil ketinggalan lewat gol Ferreira da Silva Ari dimenit 72. Namun Ruben Micael berhasil menuntaskan pesta gol Porto ke gawang Spartak di menit 89. Porto menutup laga dengan kemenangan 5-2.
Susunan Pemain
Spartak Moskow: Andrei Dikan, Marek Suchy, Alexander Shyeshukov, Aiden McGeady, Kirill Kombarov, Meschini Alex, Yevgeni Makeev, Pereira Rafael, Artem Dzjuba, Morais Soares, Pavel Yakovlev
FC Porto: Da Silva Helton, Álvaro Pereira, Jorge Fucile, Jorge Fonseca, Nicolás Otamendi, João Moutinho, Cristian Rodriguez, Fredy Guarin, Francisco Fernando, Radamel Falcao, Givaldinho Hulk
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
