- FA
VIVAnews - UEFA kembali menunjuk Stadion Wembley, Inggris sebagai tuan rumah partai final Liga Champions pada 2013 mendatang. Ini akan menjadi pertama kalinya sebuah stadion menjadi tuan rumah final Liga Champion sebanyak dua kali dalam tiga tahun.
Pada Mei 2011 lalu, Stadion Wembley memang sukses menggelar laga puncak Liga Champions yang mempertemukan Barcelona dengan Manchester United. Wembley menjadi saksi saat Blaugrana menekuk Iblis Merah dengan skor telak 3-1.
Kepastian Wembley akan kembali menjadi saksi sejarah diungkapkan langsung oleh Presiden UEFA, Michel Platini. Menurut Platini, penunjukkan Wembley oleh Komite Eksekutif UEFA ini sebagai hadiah ulang tahun ke-150 Asosiasi Sepakbola Inggris(FA) pada 2013 mendatang.
"Kami merasa ini merupakan tugas kami di UEFA membantu FA merayakan dengan cara yang spesial. Dengan alasan inilah, kami memutuskan untuk kembali menunjuk Inggris khususnya Stadion Wembley," ujar Platini.
FA sendiri menyambut bahagia keputusan otoritas sepakbola tertinggi Eropa itu. Suka cita ini diungkapkan langsung Ketua Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), David Bernstein.
"UEFA melihat final Liga Champions 2011 lalu di Wembley sebagai sebuah kesuksesan besar. Dan hari ini, mereka telah membalasnya dengan pujian tertinggi. Ini akan menjadi perayaan meriah sepakbola di negeri ini dan moment bersejarah organisasi kami (FA)." ujar Bernstein.
Stadion Wembley sendiri telah menggelar partai final Liga Champions sebanyak tujuh kali. Kandang timnas Inggris ini telah menggelar partai final pada 1963, 1968, 1971, 1978, 1992 dan terakhir pada 2011.
Selain penunjukan Wembley, UEFA juga menetapkan Stadion Amsterdam Arena, Belanda menjadi tuan rumah final Piala UEFA 2013. Sedangkan Stadion Eden di Praha, Ceko akan menjadi tuan rumah Piala Super 2013 yang akan mempertemukan juara Liga Champions dan juara Piala UEFA.
Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun
Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun di pekan ketiga April 2024.
