Al Sadd Jawab Kritik dengan Gelar LCA 2011

Pemin Al Sadd rayakan gelar juara LCA 2011
Sumber :
  • Reuters/Jo Yong Hak

VIVAnews - Pelatih tim Al Sadd, Jorge Fossati tidak bisa tidur usai merayakan keberhasilan timnya merebut gelar juara Liga Champions 2011. Baginya ini adalah jawaban atas berbagai kritik yang sempat dialamatkan kepada timnya.

Pelatih Timnas Spanyol: Sulit Cari Pengganti Xavi

Lewat perjuangan dramatis, Al Sadd akhirnya berhasil mengalahkan wakil Korea Selata, Jeonbuk Motors, Sabtu, 5 November 2011. Setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit Al Sadd akhirnya menang dengan skor 4-2 lewat adu penalti.

Bertanding di Jeonju World Cup Stadium, Al Sadd sebenarnya sempat tertinggal setelah Enio Oliveira Junior mencetak gol pada menit ke-19. Namun skor berubah imbang 1-1 setelah Sim Woo Yeon membuat gol bunuh diri pada menit 30.

Di babak kedua Al Sadd justru berbalik unggul lewat gol Keita Abdul Kader. Namun skor kembali imbang 2-2 setelah gelandang Lee Sung Hyun mencetak gol di babak injury time.  Skor imbang tak juga berubah di babak perpanjangan waktu. Al Sadd akhirnya tampil sebagai pemenang setelah di babak adu penalti berhasil mengalahkan tuan rumah 4-2.

"Orang-orang berusaha menciptakan atmosfer yang ngatif untuk mengganggu kami. Namun tidak berhasil, kami memenangkan piala," kata Fossati Minggu, 6 November 2011 seperti dilansir timesofindia.indiatimes.com.

Suara-suara miring memang menyertai langkah Al Sadd ke babak final. Salah satunya adalah aksi dua pemainnya yang dianggap tidak sportif saat terlibat keributan pada leg pertama  babak semifinal lawan Suwon Samsung Bluewings.

Abdul Kader Keita adalah satu dari dua pemain yang akhirnya mendapat kartu kuning akibat keributan itu. Setelah sempat ambsen satu pertandingan, Keita beruntung masih bisa tampil ketika Al Sadd bertemu Jeonbuk Motors di babak final.

Dalam duel ini, Keita bahkan tampil gemilang dan berhasil 'memaksa' pemain lawan untuk melakukan gol bunuh diri. Keita juga berhasil merupakan satu gol lagi yang sempat membawa Al Sadd berbalik unggul 2-1 atas Jeonbuk Motors.

"Orang-orang mengatakan banyak hal soal pemain-pemain kami. Namun dari dalam hatinya saya pikir mereka tahu kalau itu tidak benar, utamanya mengenai Abdul Kader Keita," katanya.

Perjalanan berliku harus dilalui Al Sadd sebelum berhasil merebut gelar juara musim ini. Tampil berstatu tim pra kualifikasi, langkah Al Sadd seharusnya sudah terhenti di babak perempatfinal setelah menderita dua kekalahan.

Namun Al Sadd tertolong karena lawannya, Sepahan kedapatan menggunakan pemain yang tidak sah di leg pertama. Akibatnya, tim asal Iran itu dinyatakan kalah WO 0-3 dan Al Sadd memastikan diri melaju ke babak semifinal.

Tiket gratis ini kembali memunculkan suara miring dimana Al Sadd dianggap tak layak tampil di final. Namun Al Sadd berhasil menjawan tudingan itu dengan sebuah gelar juara.

"Kami harus melalui babak pra kualifikasi jadi ini adalah sebuah perjalanan yang sangat panjang," kata Fosatti. "Tim saya awalnya berpikir kalau mereka tidak akan bisa melaluinya, namun merepa percaya babak demi babak."

"Saya akhirnya merasa bahwa kami bisa melakukan sesuatu yang sangat spesial, namun harus berjalan dengan lambat dalam sebuah kompetisi seperti ini. Jangan berpikir terlalu jauh ke depan," pungkas Fosatti.

Xavi Hernandez (tengah) rayakan gol bersama Al Sadd

Xavi Hernandez Cetak Gol Perdana di Liga Qatar

Ini dilakukannya di laga kedua bersama Al Sadd.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2015