- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Pelatih tim nasional senior Indonesia, Wim Rijsbergen, menerima kekalahan 1-4 dari Iran pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia, Selasa 15 November 2011. Wim mengakui kualitas skuad Garuda masih kalah dibanding tim-tim lain di Grup E.
Indonesia belum sekalipun maraih kemenangan dalam lima laga kualifikasi grup melawan Iran, Bahrain dan Qatar, baik kandang maupun tandang. Setelah dibungkam 0-3 di Iran pada pertemuan pertama, Bambang Pamungkas cs kembali harus menyerah 1-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno [SUGBK], Senayan, Jakarta, malam tadi.
Wim mencatat sederet kelemahan Indonesia, terutama soal kualitas dan kedisiplinan para pemain. Pelatih asal Belanda tersebut mengakui level ketiga rival di Grup E berada di atas Merah Putih.
“Banyak sekali yang harus dibenahi, terutama pertahanan. Dalam lima pertandingan, kami kebobolan 16 gol dan hanya mencetak tiga gol. Kami juga banyak kemasukan gol-gol mudah,” ujar Wim usai pertandingan.
“Kami kalah kelas dari tim-tim lain di Grup E. Tapi yang terpenting, kami harus merubah mental dan kedisiplinan para pemain. Karena jika tidak disiplin, baik di dalam maupun luar lapangan, maka mustahil tim ini akan sukses,” paparnya.
Selaku kapten tim, Bambang Pamungkas tak membantah apa yang dikatakan sang pelatih. Striker yang akrab disapa Bepe ini mengakui minimnya tingkat kedisiplinan para pemain.
“Memang benar apa yang dikatakan pelatih. Ketidakdisiplinan itu memang ada,” imbuh kapten Persija Jakarta ini, tanpa membeberkan sikap tidak displin tersebut.