- REUTERS/Nikola Solic
VIVAnews - Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) tidak akan menyelidiki kemenangan besar Olympique Lyon 7-1 atas Dinamo Zagreb pada laga terakhir Grup D Liga Champions. UEFA berpendapat tidak ada yang mencurigakan dari laga tersebut.
Lyon membutuhkan kemenangan besar atas Dinamo di laga terakhir Grup D untuk bisa lolos ke babak 16 besar, Kamis 8 Desember 2011 dini hari WIB. Selain itu Los Gones juga membutuhkan Real Madrid mengalahkan Ajax Amsterdam di pertandingan lainnya.
Hasilnya, Lyon menang besar 7-1 di markas Dinamo, sedangkan Ajax dikalahkan Madrid 0-3 di Amsterdam Arena. Klub asal Prancis itu hanya membutuhkan 50 menit akhir pertandingan untuk mencetak 7 gol.
Beberapa jam usai pertandingan, otoritas permainan online Prancis, ARJEL, menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas kemenangan Lyon. ARJEL mencurigai adanya kecurangan dengan kemenangan yang diraih Bafetimbi Gomis dan kawan-kawan.
"Sangat penting bagi UEFA untuk menyelidiki apa yang terjadi di pasar taruhan. Apakah itu rumor, atau harus dilakukan penyelidikan secara segera," ujar Presiden ARJEL, Jean-François Vilotte.
Namun, pihak UEFA menegaskan tidak ada yang mencurigakan dengan kemenangan besar Lyon. UEFA hingga saat ini masih menunggu laporan pertandingan dari wasit. "Untuk sementara ini, sistem pertandingan tidak menunjukkan adanya pola taruhan seputar pertandingan," demikian pernyataan resmi UEFA.
Presiden UEFA, Michel Platini, juga yakin tidak ada yang mencurigakan pada laga Lyon melawan Dinamo. "Tidak ada yang meragukan dengan integritas pertandingan tersebut atau kompetisi Liga Champions. Saya yakin dengan kompetisi ini dan saya percaya integritas pemain di kompetisi ini," tegas Platini.
Kemenangan yang diraih Lyon memang cukup fenomenal. Gomis sukses mencetak 4 gol di laga ini, dan mencetak hattrick tercepat dalam sejarah Liga Champions hanya dalam tujuh menit.
Tanda-tanda mencurigakan terjadi ketika bek Dinamo, Domagoj Vida, mengedipkan mata ke arah Gomis setelah Gomis mencetak gol. Vida juga tersenyum ke arah Gomis meski timnya saat itu kebobolan banyak gol.(Sportal)
Format Liga Champions Akan Diubah Lagi?
Usulan yang ditawarkan, babak knockout diubah jadi fase grup lanjutan.
