- Asosiasi Sepak Bola Palestina
VIVAbola - Pimpinan tertinggi sepakbola Palestina, Jibril Rajoub, mengecam serangan yang dilakukan militer Israel terhadap kantor federasi yang terdapat di Tepi Barat, pekan lalu. Rajoub bahkan meminta FIFA menjatuhkan sanksi berat terhadap pelakunya.
Rajoub seperti dilansir insideworldfootball.com, menyebutkan bahwa tiga kendaraan lapis baja Israel mengepung kantor Federasi Sepakbola Palestina, pekan lalu. Mereka mengintimidasi para staf dan memaksa untuk memeriksa dokumen sebelum akhirnya pergi.
Rajoub menilai aksi ini sudah kelewatan. Karena itu, dia berharap, FIFA selaku induk ogranisasi sepakbola dunia berani mengeluarkan "kartu merah" kepada Israel.
"Saya pikir sudah waktunya memberikan sanksi. Apa yang terjadi pekan lalu tidak pernah terjadi sepanjang sejarah sepakbola," ujar Rajoub marah.
"Saya pikir orang-orang Israel tidak punya hak atas status dan di saat bersamaan menghilangkan yang lain. Sudah waktunya mengambil sanksi dan memberikan kartu merah," bebernya.
Rajoub juga khawatir, Israel kembali mengganggu persiapan pasukannya menghadapi Piala Asia yang akan digelar di Australia, Januari mendatang. Seperti diketahui, Palestina akan tampil pada turnamen ini setelah berhasil menjuarai AFC Challenge Cup 2014. Di babak final, Palestina mengalahkan Filipina dengan skor 1-0.
Menghadapi turnamen ini, Palestina sempat kehilangan sejumlah amunisi andalannya. Pasalnya, pemerintah Israel tidak mengeluarkan izin bepergian bagi enam pemainnya.
"Saya yakin bahwa sebagian dari mereka (pemain kami) tidak akan diperkenankan untuk bepergian ke luar negeri. Kami berharap bisa membawa seluruh pemain. Namun, terlepas dari itu, kami punya tekad dan kami akan terus tidak peduli apakah Israel akan memungkinkan semua pemain untuk bepergian," beber Rajoub.
"Saya tidak ingin sepakbola Palestina atau Israel menderita. Saya ingin permainan ini sebagai alat untuk membangun jembatan, bukan membangun kebencian. Apa yang kami hadapi saat ini saya pikir sudah terencana," sambung Rajoub.
AFC sebelumnya juga mengecam serangan yang dilancarkan Israel. Sedangkan FIFA terus berusaha untuk menempuh jalur mediasi demi meredakan konflik kedua kubu. (one)
Baca juga:
Tangan Maradona Kembali Membuat Kontroversi
Jadi Juru Kunci Bundesliga, Apa Kata Pelatih Dortmund
Mesin Rekor Bernama Real Madrid