Darah, Botol Pecah, dan Gas Air Mata di Pusat Kota Roma

Fans Feyenoord
Sumber :
  • Gazzetta dello Sport
VIVA.co.id -
Selangkah Lagi, Bek Barcelona Gabung Roma
Kerusuhan terjadi di kota Roma jelang laga AS Roma kontra Feyenoord dalam lanjutan Europa League, semalam. Pemandangan mengerikan tersebar di sekitar air mancur "Fontana della Barcaccia".

Playoff Liga Champions, ManCity Tantang Tim Rumania

Polisi menangkap 33 orang usai keributan tersebut. Air mancur yang berdiri sejak abad ke-17 itu pun rusak parah, sehingga
Bilic Terkejut dengan Berisiknya 'Rumah Baru' West Ham
membuat Wali Kota Roma, Ignazio Marino, marah besar.

Situasi mulai mencekam memasuki siang hari di sekitar air mancur. Sekitar 6.000 suporter Feyenoord berkumpul sambil bernyanyi-nyanyi. Sebagian besar terlihat memegang botol minuman keras.



Tensi semakin tinggi saat suporter mulai berjalan ke arah Stadio Olimpico. Menurut La Gazzetta dello Sport, polisi pun merapat untuk mengantisipasi gesekan di sekitar stadion dengan suporter Roma yang terkenal "ganas".




Tidak senang mendapatkan pengawalan khusus, suporter mulai melempari botol kaca dan suar ke arah polisi. Pihak keamanan pun mulai berani menyerang. Saat tertekan, suporter Feyenoord pun beberapa kali jadi korban tongkat polisi Italia.


Tak sedikit darah mengucur dari wajah para perusuh. Polisi pun dengan cekatan menarik dan mengikat tangan mereka, lalu ditahan. Enam polisi mengalami cedera.




"Kengerian di Roma adalah hasil kerja orang tidak berpendidikan. Sekarang hukuman itu dibutuhkan. Solidaritas pada polisi," tulis presiden klub rival sekota Roma, Lazio, Nicola Zingaretti, dalam akun Twitter-nya.


Usai insiden, pusat kota yang kerap dipenuhi wisatawan itu pun terlihat lengang. Botol-botol bir berserakan di dalam air mancur bersejarah tersebut. Sampah dan pecahan botol, juga memenuhi ruas jalan, bercak darah pun berceceran di beberapa tempat.




Kota Roma memang dikenal dengan suporter yang kerap melakukan keributan. Sebelumnya, insiden berdarah sempat terjadi saat menjamu Tottenham Hotspur, Manchester United, dan suporter Timnas Inggris dalam beberapa tahun terakhir.


Hal ini semakin memperpanjang daftar sikap konyol suporter Eropa dalam satu pekan terakhir. Sebelumnya, suporter Chelsea secara terang-terangan bersikap rasis terhadap warga Paris jelang laga Liga Champions lawan Paris Saint-Germain, tengah pekan lalu. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya