- REUTERS/Philippe Wojazer
VIVA.co.id - Sebuah fakta baru datang dari striker Paris Saint-Germain, Zlatan Ibrahimovic. Sang agen, Mino Raiola, mengungkapkan kliennya hampir mengkhianati Barcelona dengan bergabung ke Real Madrid di 2013 lalu.
Keinginan Ibracadabra bergabung ke Madrid, dijelaskan Raiola, didasari atas keinginan balas dendam terhadap Pep Guardiola. Ya, sewaktu bekerja sama di Barca, Ibra memang tak mendapat porsi bermain yang banyak.
Guardiola lebih mengutamakan Lionel Messi ketimbang Ibra. "Saya ingat ada pembicaraan dengan direktur sepakbola Barca saat itu, Txiki Begiristain. Dia bilang Messi khawatir karena tak mencetak banyak gol dan Ibra harus membantunya," jelas Raiola seperti dilansir Marca.
"Ibra bilang tak masalah. Tapi, sebulan kemudian, Guardiola datang dan menjelaskan akan mengubah sistem permainan. Messi minta bermain sebagai striker tengah dan Ibra tak setuju. Guardiola kemudian tak bicara dengan Ibra bahkan saat dia sedang cedera," sambungnya.
Kondisi seperti inilah yang membuat hubungan Ibra dan Guardiola renggang. Hingga akhirnya, di 2010, Guardiola memutuskan untuk meminjamkan Ibra ke AC Milan.
Setahun menjadi pemain pinjaman, Ibra kemudian bersedia mempermanenkan statusnya di Milan hingga 2012. Kemudian, dia bergabung ke PSG. Nah, di 2013, Ibra sempat mendapat tawaran dari Real Madrid.
Kala itu, pelatih Carlo Ancelotti berniat memboyong Ibra ke Madrid. Ibra sempat menyetujuinya. Dia ingin bergabung ke Madrid untuk membuktikan keputusan Guardiola mengutamakan Messi adalah salah.
"Saya sempat bertemu dengan Ancelotti di Madrid. Tapi, direktur umum Madrid saat itu, Jose Angel Sanchez , menghubungi pemilik PSG, Nasser Al Khelaifi. Kesepakatan akhirnya batal," ungkap pria yang juga menjadi agen Paul Pogba tersebut.
Baca juga:
Kata Kiper Barcelona Tentang Blunder Alves
Cara 'Nakal' Wasit Seksi Prediksi Laga Serie A
Barcelona Tumbang, Enrique Enggan Salahkan Alves
Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo
Ronaldo sudah kembali berlatih bersama Madrid.
