Sumber :
- PacificCoastNews.com
VIVA.co.id
- Pelatih timnas Brasil Dunga mengatakan, ia masih merasakan sakit atas kekalahan di final Piala Dunia 1998. Kala itu, Selecao dilumat tuan rumah Perancis tiga gol tanpa balas di Stade de France.
Dan dinihari nanti, Jumat 27 Maret 2015, Brasil akan kembali bertemu Prancis di tempat yang sama dalam sebuah laga ujicoba. Laga ini pun membangkitkan kenangan bagi Dunga atas kekalahan 17 tahun silam.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pele Batal Nyalakan Obor Olimpiade 2016
Dan dinihari nanti, Jumat 27 Maret 2015, Brasil akan kembali bertemu Prancis di tempat yang sama dalam sebuah laga ujicoba. Laga ini pun membangkitkan kenangan bagi Dunga atas kekalahan 17 tahun silam.
Menariknya, laga nanti akan menjadi reuni dua mantan kapten di laga 17 tahun silam yang kini sama-sama menjadi pelatih. Dunga sebagai pelatih Brasil dan Didier Deschamps yang menukangi Les Bleus.
"Kekalahan selalu menjadi sesuatu yang menyakitkan, terutama di final Piala Dunia," kata Dunga seperti dilansir
Tribal Football
, Kamis 26 Maret 2015.
"Tentu saja kami ingin menang di tahun 1998, tapi kami bermain melawan negara yang menjadi tuan rumah dan memiliki para pemain hebat. Sehingga itu sangat sulit," tambahnya.
Usai kekalahan di tahun 1998, Brasil berhasil menjadi juara di Piala Dunia 2002. Dunga pun berharap ini bisa menjadi pelajaran buat Brasil yang kalah di Piala Dunia 2014 silam untuk bisa bangkit empat tahun kemudian.
"Kami harus belajar dari apa yang telah terjadi dan mencoba melakukan sesuatu yang berbeda," katanya.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
Vermaelen Kembali Berlatih Bersama Barcelona
Agen Pastikan Vidic Bertahan di Inter Milan
Timor Leste U-23 Tak Lagi Diperkuat Pemain Naturalisasi
[/vivamore]
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menariknya, laga nanti akan menjadi reuni dua mantan kapten di laga 17 tahun silam yang kini sama-sama menjadi pelatih. Dunga sebagai pelatih Brasil dan Didier Deschamps yang menukangi Les Bleus.
