Sumber :
- REUTERS/Tony Gentile
VIVA.co.id –
Timnas Italia mengalami perjalanan yang cukup buruk dalam pergelaran Piala Dunia 2014. Pemain Juventus sekaligus bek Gli Azzurri, Leonardo Bunucci, coba membeberkan penyebab kegagalan timnya.
Alih-alih masuk dalam pereburuan gelar juara, Italia malah langsung tersingkir di fase grup karena kalah bersaing dengan Uruguay dan Kosta Rika. Gianluigi Buffon dan kawan-kawan hanya mampu menempati peringkat 3 dengan raihan 3 poin.
Baca Juga :
Raiola Bantah Rumor Hengkang Matuidi ke Juventus
Alih-alih masuk dalam pereburuan gelar juara, Italia malah langsung tersingkir di fase grup karena kalah bersaing dengan Uruguay dan Kosta Rika. Gianluigi Buffon dan kawan-kawan hanya mampu menempati peringkat 3 dengan raihan 3 poin.
Pelatih timnas Italia saat itu, Cesare Prandelli, dituding telah menerapkan pola latihan yang salah pada timnya. Bahkan, direktur tim Italia, Antonello Valentini, menilai mantan pelatih Fiorentina tersebut terlalu memikirkan statistik lawan ketimbang mengeksplorasi kelebihan tim.
Bonucci pun sependapat dalam hal tersebut, menurutnya Prandelli terlalu membuang-buang waktu hanya untuk mengamati permainan lawan. Padahal, saat itu Gli Azzurri diisi oleh para pemain berlabel bintang.
"Ucapan Antonello benar. Kami menghabiskan banyak waktu menganalisis lawan. Para pemain terlalu sering berada di depan komputer mengamati statistik tim lain ketika pagi hari. Padahal, kami bisa jadi tim yang solid andai berlatih di lapangan," kata Bonucci, dilansir
Football-Italia.
"Kami tidak memiliki banyak waktu untuk memahami satu sama lain. Alhasil, tim ini jadi tidak berbaur dan kurang kompak. Bakal lebih baik jika kami lebih sering bersama di lapangan. Tidak di depan komputer memperhatikan statistik lawan," lanjutnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pelatih timnas Italia saat itu, Cesare Prandelli, dituding telah menerapkan pola latihan yang salah pada timnya. Bahkan, direktur tim Italia, Antonello Valentini, menilai mantan pelatih Fiorentina tersebut terlalu memikirkan statistik lawan ketimbang mengeksplorasi kelebihan tim.