- REUTERS/Ruben Sprich
VIVA.co.id - Setelah sempat absen di sejumlah agenda penting, Presiden FIFA, Sepp Blatter, akhirnya berani keluar kandang. Pria asal Swiss itu rencananya akan hadir saat acara pengundian jadwal Piala Dunia 2018.
Kebetulan acara ini akan digelar di St Petersburg, Rusia, 25 Juli 2015. Blatter pun tidak khawatir menghadirinya mengingat Rusia merupakan pendukungnya.
"Sepp (Blatter) akan datang. Dia sudah memastikan hal tersebut kepada saya kemarin (Kamis)," ujar Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko, Kamis kemarin, seperti dilansir www.torontosun.com.
Belakangan ini Blatter memang memilih untuk berhati-hati dalam melangkah. Pasalnya, pria berusia 79 tahun itu khawatir bakal dicokok polisi bila meninggalkan Swiis.
Ketakutan Blatter muncul setelah Biro Penyelidik Amerika Serikat, FBI, berkerjasama dengan kepolisian Swiss menangkap sejumlah pejabat FIFA beberapa waktu lalu. Mereka ditangkap dengan tuduhan melakukan suap, korupsi, dan pencucian uang.
Sejauh ini penyelidikan memang belum mengarah langsung kepada Blatter. Namun, 2 Juni lalu, Blatter memutuskan untuk mundur dari jabatannya dan FIFA tengah mempersiapkan pemilihan ulang.
Pada final Piala Dunia Wanita 2015 yang digekar di Kanada beberapa waktu lalu, Blatter memutuskan absen. Blatter khawatir kunjungannya ke Kanada justru akan dimanfaatkan FBI untuk menangkapnya.
Sikap ini pun langsung menuai kecaman dari banyak pihak. Salah satunya adalah pimpinan FA, Martin Glenn, yang menyebutka Bltter sebagai 'Presiden Bebek Lumpuh'.
Namun sikap Blatter berubah saat acara digelar di Rusia. Sebab seperti diketahui, Rusia merupakan salah satu negara yang paling getol mengkritik penangkapan FBI terhadap sejumlah petinggi FIFA. (ren)
Chelsea Disanksi Pemerintah Inggris, ke Mana FIFA?
Penjualan Chelsea oleh Roman Abramovich tidak bisa terealisasi, karena pemerintah Inggris akan memblokir seluruh transaksi. Nah, ke mana FIFA di saat seperti ini?
