Ulah Platini Bikin AS Bernafsu Bongkar Kebobrokan FIFA

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA.co.id
Chelsea Disanksi Pemerintah Inggris, ke Mana FIFA?
- Sepp Blatter mengaku FIFA telah membuat kesepakatan sebelum pemungutan suara, untuk menjadikan Rusia tuan rumah Piala Dunia 2018. Dia menuding Platini membuat ulah yang mengecewakan Amerika Serikat (AS), sehingga FIFA pun diobrak-abrik.

Standar Ganda FIFA, Kapten Timnas Rusia: Mereka Lupa

Dilansir dari
Timnas Rusia Dihapus dari Game FIFA, Netizen: Israel Juga Dong!
Mirror , Kamis, 29 Oktober 2015, bagian dari kesepakatan itu semestinya AS ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Blatter yang dinonaktifkan dari posisi presiden FIFA, menyebut pemimpin UEFA, Michel Platini, telah membuat ulah.


Platini yang juga dinonaktifkan dari UEFA, mengalihkan semua dukungannya pada Qatar. Pengakuan Blatter tidak diragukan, memicu kemarahan di antara negara-negara kandidat yang telah menghabiskan banyak dana, dalam upaya mengalahkan Rusia.


"Pada 2010, kami melakukan diskusi Piala Dunia. Kemudian ada dua keputusan. Piala Dunia disepakati di Rusia, karena tidak pernah digelar di Rusia. Untuk 2022 akan kembali ke Amerika. Jadi kita akan menggelar Piala Dunia di dua negara kekuatan politik terbesar," kata Blatter.


Blatter mengatakan semuanya berjalan dengan baik, hingga Nicolas Sarkozy yang ketika itu menjabat Presiden Prancis, bertemu dengan putra mahkota Qatar (kini telah menjadi penguasa Qatar). Setelah acara makan siang dengan Platini, situasinya menjadi berantakan.


Pada saat voting, empat suara dari Eropa beralih dari AS ke Qatar. Hasilnya Qatar menang dengan 14 suara berbanding delapan. "Semestinya 12 suara untuk AS berbanding 10. Jika AS diberikan Piala Dunia, kita tidak akan bicara apa pun tentang persoalan di FIFA," ujar Blatter.


Blatter kini terancam dakwaan terkait pembayaran suap £1,3 juta bagi Platini pada 2011, serta hak siar televisi yang dijual ke Jack Warner. Dia menyebut ketika itu tidak ada kemungkinan Rusia akan kalah dalam persaingan menjadi tuan rumah Piala Dunia.


Rusia unggul karena belum pernah menjadi tuan rumah. Persoalannya adalah ketika AS kecewa karena gagal menjadi tuan rumah. Negara adidaya itu kemudian memerintahkan badan intelijennya, FBI, untuk melakukan investigasi. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya