- REUTERS/Gonazlo Fuentes
VIVA.co.id - Rentetan aksi teror yang terjadi di Paris, Prancis pada Sabtu 14 November 2015 dini hari WIB membuat banyak pihak cemas, termasuk negara-negara peserta Piala Eropa 2016. Mereka takut, ancaman serupa bakal terulang.
Terlebih, di Stade de France, lokasi uji coba antara tim nasional Prancis melawan Jerman digelar, terdapat tiga titik bom yang meledak. Namun, Ketua Panitia Piala Eropa 2016, Jacques Lambert menyatakan, keamanan tim tamu akan terjamin.
Menurut penilaiannya, keamanan stadion sudah teruji dan dijamin akan tetap sama. Hal itu dapat dilihat dari bagaimana para penonton yang ada di Stade de France dapat terhindar dari aksi membahayakan tersebut.
"Kami akan membuat keputusan agar putaran final Piala Eropa dapat diselenggarakan dalam kondisi keamanan terbaik," ujar Lambert saat berbicara kepada stasiun radio RTL.
"Keamanan di stadion berjalan dengan baik, risikonya lebih banyak terjadi di jalan-jalan, dan terjadi spontan. Keinginan untuk membatalkan Piala Eropa adalah permainan para teroris," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Umum Federasi Sepakbola Prancis FFF, Noel Le Graet menyampaikan kekhawatirannya apakah Prancis dapat menjadi tuan rumah usai terjadinya aksi teror ini. Sebab, baginya serangan ini sangat besar dan mengancam nyawa banyak orang.
"Sudah ada kekhawatiran besar untuk Piala Eropa nanti. Hari ini (kemarin) sudah jelas (serangan) sangat kuat," ujar Le Graet.
(mus)