Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Pertandingan persahabatan Jerman vs Belanda telah dibatalkan, dengan adanya ancaman bom di HDI Arena, Selasa 17 November 2015. Mobil ambulans berisi bom, diklaim ditemukan di luar stadion.
Dilansir dari Mirror , Rabu, 18 November, timnas Jerman sebenarnya telah diperingatkan oleh intelijen Prancis, tentang potensi serangan. Mereka sebelumnya juga berniat membatalkan laga.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Oezil Tak Berharap Jadi Kapten Jerman
Dilansir dari Mirror , Rabu, 18 November, timnas Jerman sebenarnya telah diperingatkan oleh intelijen Prancis, tentang potensi serangan. Mereka sebelumnya juga berniat membatalkan laga.
Tetapi, pelatih dan asosiasi sepakbola Jerman, akhirnya memutuskan tetap melanjutkan, untuk memperlihatkan solidaritas pada Prancis. Menurut laporan Die Welt, otoritas Jerman sudah mendapat informasi bagaimana teroris akan melakukan serangan.
Para pelaku disebut akan menggunakan kendaraan dengan akses ofisial ke dalam stadion, seperti ambulans, kru televisi hingga mobil patroli keamanan. Sementara itu, media Jerman,
Bild
menyebut, metode serangan akan seperti yang terjadi di Paris.
Mereka berniat melakukan serangan dengan senapan dan rompi bom. Sedikitnya 129 orang dilaporkan tewas, akibat serangan simultan pada sejumlah lokasi di Paris, Jumat, 13 November lalu.
Tersangka ancaman teror di Hannover juga simpang siur. Pada laporan
Bild
disebut sel teror dari Afrika Utara, sedangkan laporan lainnya menyebutkan 'agen tidur' dari Irak.
Surat kabar setempat, Kreiszeitung, menyebut ditemukan ambulans berisi peledak di luar HDI Arena. Tetapi, Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Lower Saxony, Boris Pistorius, memberikan informasi yang bertolak belakang.
Pistorius menyebut belum ada peledak yang ditemukan, serta belum ada tersangka yang ditangkap. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tetapi, pelatih dan asosiasi sepakbola Jerman, akhirnya memutuskan tetap melanjutkan, untuk memperlihatkan solidaritas pada Prancis. Menurut laporan Die Welt, otoritas Jerman sudah mendapat informasi bagaimana teroris akan melakukan serangan.
